Ekonomi Indonesia Tumbuh Stabil di Kuartal II 2025

Ekonomi Indonesia Tumbuh Stabil di Kuartal II 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terbaru yang menunjukkan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,12 persen secara tahunan (year-on-year) pada kuartal II tahun 2025. Angka ini menandai peningkatan dari kuartal sebelumnya yang hanya mencapai 4,87 persen dan menjadi pencapaian tertinggi sejak dua tahun terakhir.

Peningkatan tersebut didorong oleh kuatnya konsumsi rumah tangga dan lonjakan investasi yang signifikan. Sektor konsumsi menyumbang hampir 55 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), sementara investasi—terutama dari sektor konstruksi dan infrastruktur—menjadi pendorong tambahan yang menjaga momentum pertumbuhan nasional di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Konsumsi dan Investasi Jadi Penopang

Menurut Kepala BPS, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,97 persen, didorong oleh perayaan Idulfitri dan liburan sekolah yang memperbesar belanja masyarakat. Aktivitas belanja meningkat di hampir semua provinsi, mencerminkan perbaikan daya beli meski belum sepenuhnya pulih dari tekanan inflasi sebelumnya.

Sementara itu, pertumbuhan investasi melonjak hingga 6,99 persen. Realisasi proyek-proyek infrastruktur strategis seperti pembangunan MRT fase lanjutan dan jaringan jalan tol baru turut mengerek kontribusi sektor konstruksi. Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh bukan hanya dari sisi konsumsi, tetapi juga dari geliat penanaman modal dalam negeri dan luar negeri.

Kinerja ekspor juga mencatat pertumbuhan, meski terbatas, karena permintaan dari beberapa mitra dagang utama seperti Amerika Serikat dan Tiongkok mulai melambat. Namun, peningkatan ekspor non-migas masih mampu menopang kinerja perdagangan luar negeri.

Tantangan Global Masih Bayangi

Meski pencapaian ini patut diapresiasi, sejumlah tantangan tetap mengintai di semester kedua 2025. Perlambatan ekonomi global dan kemungkinan kenaikan suku bunga dari negara maju bisa menekan permintaan ekspor dan memperberat neraca transaksi berjalan. Hal ini membuat pemerintah perlu menjaga stabilitas daya beli domestik.

Baca juga : BPS, Orang Miskin RI Berpengeluaran Rp20 Ribu per Hari

Selain itu, meski tren ekonomi Indonesia tumbuh tampak positif, Bank Indonesia dan pemerintah diminta tetap waspada. Paket stimulus tambahan di sektor konsumsi dan insentif bagi UMKM diharapkan dapat menjaga daya dorong ekonomi nasional.

Ekonom juga menyoroti bahwa kepercayaan konsumen masih perlu ditingkatkan, terutama melalui stabilisasi harga pangan dan penurunan biaya hidup. Hal ini penting agar pertumbuhan tidak hanya terjadi secara teknis di atas kertas, tetapi juga dirasakan langsung oleh masyarakat.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *