Rupiah Menguat Pagi Ini ke Level Rp16.382 per Dolar

Rupiah Menguat Pagi Ini ke Level Rp16.382 per Dolar

Nilai tukar rupiah menguat pagi ini terhadap dolar Amerika Serikat (AS), dibuka pada posisi Rp16.382 per dolar. Penguatan ini tercatat naik 19 poin atau sekitar 0,12 persen dibanding penutupan sebelumnya. Pergerakan ini menjadi indikasi positif bagi stabilitas keuangan domestik di tengah fluktuasi ekonomi global.

Menurut pengamatan dari pasar spot Asia, penguatan rupiah terjadi seiring dengan pelemahan dolar AS secara global. Hal ini dipicu oleh rilis data ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan, membuat investor kembali beralih ke aset berisiko termasuk mata uang pasar berkembang seperti rupiah. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika rupiah menguat pagi ini, mengikuti tren positif di kawasan Asia lainnya.

Faktor Eksternal Dorong Kinerja Rupiah

Analis pasar uang menyebut bahwa sentimen global menjadi salah satu penentu utama dalam penguatan rupiah. Dolar AS tercatat menurun setelah laporan Nonfarm Payroll menunjukkan pelambatan di sektor tenaga kerja AS, mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga lanjutan oleh The Fed. Momentum ini dimanfaatkan pelaku pasar untuk mengalihkan portofolio ke mata uang negara berkembang.

Tak hanya itu, sebagian besar mata uang Asia lainnya seperti baht Thailand, won Korea, dan peso Filipina juga mengalami penguatan. Fenomena ini menandakan adanya aliran modal asing yang kembali masuk ke kawasan. Dalam kondisi ini, rupiah menguat pagi ini merupakan refleksi dari kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi domestik menjelang rilis data PDB Indonesia kuartal II tahun 2025.

Bank Indonesia diperkirakan akan tetap menjaga stabilitas nilai tukar dengan intervensi yang terukur, baik melalui pasar spot maupun instrumen derivatif. Langkah ini diperlukan untuk memastikan penguatan rupiah berlangsung secara stabil dan tidak menimbulkan volatilitas berlebihan.

Meskipun tren penguatan rupiah memberi optimisme, pasar masih menunggu katalis dari dalam negeri. Fokus investor kini tertuju pada data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal II yang akan segera dirilis. Apabila hasilnya menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi dari ekspektasi, maka rupiah menguat pagi ini bisa berlanjut hingga beberapa hari ke depan.

Baca juga : Hulk Hogan Meninggal karena Henti Jantung Mendadak

Sebaliknya, jika data PDB tidak memuaskan, maka tekanan terhadap rupiah bisa kembali muncul, terutama bila dibarengi dengan ketidakpastian eksternal lainnya seperti ketegangan geopolitik atau inflasi global. Dalam skenario tersebut, Bank Indonesia akan memiliki peran sentral dalam menjaga ekspektasi pasar.

Beberapa ekonom memproyeksikan bahwa rentang pergerakan rupiah hari ini akan berada di kisaran Rp16.350 hingga Rp16.420 per dolar AS. Kestabilan ini dinilai cukup kondusif bagi dunia usaha dan aktivitas impor yang membutuhkan kurs yang dapat diprediksi.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *