Kembalinya Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal PDIP menimbulkan banyak perhatian publik. Meski baru saja divonis penjara, Hasto kembali jadi Sekjen untuk periode 2025–2030. Keputusan ini mencerminkan betapa besar kepercayaan Megawati Soekarnoputri terhadap loyalitas serta dedikasi Hasto dalam membesarkan partai.
Bagi sebagian pihak, penunjukan ulang ini dianggap langkah mengejutkan, namun bagi internal PDIP, hal tersebut adalah bentuk konsistensi politik. Megawati seolah mengirimkan sinyal bahwa partai tetap solid, tidak terpengaruh tekanan eksternal, dan siap menghadapi dinamika politik nasional ke depan.
Loyalitas dan Pesan Politik Megawati
Pertimbangan utama mengapa Hasto kembali jadi Sekjen adalah loyalitas dan komitmennya pada PDIP. Sejak pertama kali menjabat pada 2014, Hasto selalu dianggap figur yang mampu menjaga kesolidan partai. Megawati menilai bahwa pengalaman panjangnya menjadi modal penting dalam mengarahkan strategi politik lima tahun ke depan.
Selain itu, keputusan ini juga mengandung pesan politik yang kuat. PDIP ingin menunjukkan bahwa loyalitas dan konsistensi kader jauh lebih penting dibanding citra politik sesaat. Bahkan meski sempat menjalani masa hukuman, kehadiran Hasto tetap dianggap sebagai bagian dari kekuatan ideologis partai.
Banyak analis menilai langkah Megawati adalah strategi untuk mempertahankan kendali penuh atas PDIP, terutama di tengah perubahan konstelasi politik nasional. Dengan figur yang sudah teruji, PDIP diyakini akan lebih mudah menjaga arah perjuangannya.
Kembalinya Hasto kembali jadi Sekjen juga mencatat rekor tersendiri. Ia menjadi salah satu sekjen dengan masa jabatan terlama dalam sejarah PDIP. Dari 2014 hingga 2025, Hasto sudah berulang kali dipercaya menduduki posisi penting ini. Kini, dengan periode barunya hingga 2030, ia semakin mengokohkan posisinya di tubuh partai.
Baca juga : Ketua KPK Tegaskan Status Hasto Tetap Bersalah
Dalam pernyataannya, Hasto menegaskan bahwa jabatan ini bukan sekadar posisi administratif, melainkan amanah besar dari Ketua Umum. Bahkan saat menjalani masa tahanan, ia tetap menulis buku mengenai spiritualitas partai, menandakan dedikasi yang tidak pudar.
Bagi PDIP, keberadaan Hasto di kursi sekjen berarti kesinambungan strategi politik partai akan tetap terjaga. Langkah Megawati menegaskan pesan bahwa PDIP tidak sekadar mengedepankan citra, tetapi juga nilai ideologis yang menjadi dasar perjuangan mereka. Keputusan ini pun menempatkan PDIP sebagai partai yang teguh pada prinsip sekaligus berani mengambil langkah berbeda di tengah sorotan publik.