Polisi akhirnya berhasil mengungkap pengakuan awal penculik Kacab usai menangkap seorang tersangka bernama Eras alias RW (28). Ia diamankan di Bandara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, setelah mencoba kabur dari kejaran aparat. Dalam interogasi singkat, Eras mengaku tidak beraksi sendirian. Ia menyebut ada beberapa nama rekan yang terlibat saat eksekusi penculikan Kepala Cabang Bank BUMN, Ilham Pradipta, di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Pengakuan tersebut semakin memperjelas konstruksi kasus. Eras menyebut ada setidaknya empat orang lain di dalam mobil putih yang digunakan untuk membawa korban. Polisi kini menindaklanjuti pengakuan itu dengan pemeriksaan lebih lanjut, sementara tersangka segera dibawa ke Jakarta untuk disatukan dengan tiga pelaku lain yang lebih dulu tertangkap. Kasus pengakuan awal penculik Kacab ini pun menambah terang proses penyelidikan besar yang menarik perhatian publik.
Kronologi penangkapan dan pengakuan di NTT
Dalam proses penangkapan di Labuan Bajo, polisi mendapati Eras mencoba berpindah lokasi untuk menghindari deteksi aparat. Namun gerak-geriknya sudah dipantau sejak lama. Begitu diamankan, interogasi awal dilakukan, dan dari situlah pengakuan awal penculik Kacab mulai terbongkar. Nama-nama seperti Andre, Ronald, Berto, dan Arifin disebut berada dalam mobil putih yang digunakan saat penculikan terjadi.
Selain Eras, tiga tersangka lain juga sudah lebih dulu diamankan di Jakarta Pusat. Mereka diduga memiliki peran berbeda dalam eksekusi penculikan tersebut. Polisi kini mengaitkan keterangan Eras dengan bukti CCTV yang memperlihatkan korban dikeroyok di parkiran supermarket, lalu dimasukkan ke dalam mobil. Fakta-fakta ini membuat penyelidikan semakin mengerucut pada dugaan adanya aktor intelektual yang mengatur perencanaan kasus. Dengan adanya pengakuan awal penculik Kacab, penyidik kini dapat mengurai peran setiap orang yang terlibat.
Kasus ini tidak berhenti pada pengungkapan pengakuan awal penculik Kacab. Polisi menegaskan bahwa penyelidikan akan terus berkembang, termasuk menelusuri motif utama di balik penculikan hingga kematian korban. Apakah hanya urusan pribadi, utang piutang, atau melibatkan jaringan kejahatan terorganisir, masih menjadi tanda tanya yang harus dijawab lewat pemeriksaan lanjutan.
Baca juga : Kasus Motor Uang Mainan Gegerkan Mojokerto
Masyarakat menunggu kejelasan motif sebenarnya. Penangkapan tersangka di NTT menjadi bukti bahwa pelaku berusaha melarikan diri sejauh mungkin, sehingga memperkuat dugaan kasus ini direncanakan matang. Kini, aparat berfokus melengkapi alat bukti, memeriksa saksi tambahan, serta memastikan seluruh pelaku yang disebut dalam pengakuan segera tertangkap.
Dengan pengungkapan pengakuan awal penculik Kacab, publik berharap kasus ini segera terungkap utuh dan memberikan keadilan bagi keluarga korban. Proses hukum yang transparan akan menjadi penentu kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum di Indonesia.