Written by 1:39 pm HotgetNews Views: 0

Kepergian Yurike Sanger Dimakamkan di Tanah Air

Kepergian Yurike Sanger Dimakamkan di Tanah Air

Kepergian Yurike Sanger menyisakan duka mendalam di Tanah Air. Istri ke-7 Presiden pertama RI, Soekarno, tutup usia di sebuah rumah sakit di California setelah menjalani perawatan. Kabar duka dikonfirmasi keluarga dan otoritas setempat, sementara perwakilan Indonesia di Los Angeles berkoordinasi terkait dokumen repatriasi.

Almarhumah dikenal publik sejak menikah dengan Soekarno pada 1964, lalu berpisah beberapa tahun kemudian. Sejak itu ia memilih hidup tenang dan menetap di Amerika Serikat. Pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri memastikan pendampingan penuh kepada keluarga untuk proses pemulangan jenazah. Upacara penghormatan direncanakan sederhana dan khidmat, sebelum prosesi pemakaman di Jakarta sesuai keputusan keluarga besar.

Kronologi Singkat dan Respons Resmi

Kabar duka bermula dari pernyataan keluarga yang menyebut almarhumah wafat pada pertengahan pekan waktu setempat. Otoritas rumah sakit menerbitkan sertifikat kematian, dilanjutkan pengurusan dokumen oleh KJRI Los Angeles. Tim perwakilan memberi asistensi administratif, mulai dari legalisasi dokumen, penyiapan mortuary, hingga koordinasi dengan maskapai penerbangan. Seluruh tahapan mengikuti standar repatriasi WNI untuk menjaga kepastian hukum serta kelancaran proses.

Di Indonesia, pihak keluarga menyiapkan tempat persemayaman dan jadwal takziah agar kerabat dan sahabat dapat memberikan penghormatan terakhir. Sejumlah tokoh menyampaikan belasungkawa, menekankan kontribusi almarhumah dalam mozaik sejarah kehidupan pribadi proklamator. Media arus utama mengulas perjalanan hidupnya secara ringkas, menempatkan Kepergian Yurike Sanger sebagai pengingat fase penting dinamika keluarga Soekarno pada dekade 1960-an. Informasi terbaru mengenai waktu kedatangan jenazah akan disampaikan setelah semua dokumen dan rute penerbangan dipastikan oleh pihak terkait.

Baca juga : Pesan Doa dari Upin & Ipin Viral di Media Sosial

Yurike lahir pada 1945 dari keluarga berdarah campuran dan beranjak dewasa di Jakarta. Pertemuannya dengan Soekarno mengubah hidupnya, menjadikannya figur muda yang sering disorot media pada masa itu. Usai bercerai, ia menjaga privasi dan jarang tampil di ruang publik. Kendati demikian, arsip foto, testimoni sahabat, dan catatan sejarah tetap menempatkannya sebagai bagian penting dari narasi keluarga presiden pertama.

Rencana pemakaman di Jakarta disusun sederhana, mengedepankan doa dan penghormatan keluarga. Pemerintah daerah dan aparat terkait menyiapkan pengaturan lalu lintas di sekitar lokasi persemayaman agar pelayat dapat hadir tanpa mengganggu aktivitas warga. Kementerian Luar Negeri memastikan keluarga memperoleh hak-hak konsuler sepenuhnya, termasuk pendampingan hingga prosesi pemakaman selesai. Dalam konteks sejarah, Kepergian Yurike Sanger menyatukan kembali memori publik atas perjalanan seorang perempuan yang pernah berada di lingkar terdekat seorang pemimpin bangsa, sekaligus menutup bab panjang kehidupannya dengan tenang dan terhormat.

Close