Tokyo, Jepang – Harapan Indonesia untuk mendulang prestasi dari sektor tunggal putra di ajang Japan Open 2025 langsung terpukul setelah Jonatan Christie harus angkat koper lebih awal. Pemain unggulan keempat ini secara mengejutkan kalah dua gim langsung dari wakil tuan rumah, Kenta Nishimoto, dengan skor 13-21, 12-21.
Pertandingan yang digelar di Tokyo Metropolitan Gymnasium ini menjadi mimpi buruk bagi Jojo, sapaan akrab Jonatan. Tanpa mampu memberikan perlawanan berarti, ia terlihat kesulitan mengikuti pola permainan Nishimoto yang tampil agresif sejak awal pertandingan.
Jalan Pertandingan: Tertekan Sejak Awal
Di gim pertama, Jonatan sempat menahan laju lawan hingga kedudukan imbang 8-8. Namun setelah interval 11-9 untuk keunggulan Nishimoto, pemain Jepang itu langsung melesat dengan torehan delapan poin beruntun yang membuat gim pertama berakhir cepat, 13-21.
Gim kedua berjalan lebih berat bagi Jojo. Ia tertinggal jauh 4-10 dan meski sempat mendekat menjadi 10-11, performa Nishimoto tetap konsisten hingga menyegel kemenangan dengan skor 12-21. Laga berdurasi sekitar 45 menit itu menunjukkan kelemahan Jonatan dalam mengontrol emosi dan tempo permainan.
Evaluasi Diri: “Banyak yang Harus Dibenahi”
Ditemui seusai pertandingan, Jonatan tak menutupi rasa kecewanya. Ia mengakui bahwa kesalahan sendiri dan kurangnya kesabaran menjadi faktor utama kekalahan.
Saya sudah persiapkan diri sebaik mungkin, tapi hasilnya tetap belum memuaskan. Banyak yang harus saya perbaiki, terutama untuk mengurangi unforced error. Selama beberapa turnamen terakhir, saya sering kalah di babak awal. Tapi ini jadi pembelajaran
ungkapnya kepada awak media
Ia menambahkan bahwa lawan seperti Nishimoto membutuhkan pendekatan yang lebih tenang dan tidak terburu-buru dalam melakukan serangan. Ketidaksabaran kerap menjadi bumerang yang merugikan dirinya sendiri.
Kekalahan Jonatan menjadi sinyal kurang menggembirakan bagi tim Indonesia, terutama di sektor tunggal putra. Sebagai pemain unggulan, ekspektasi publik terhadapnya sangat tinggi.
Sementara itu, pasangan ganda campuran Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah berhasil melangkah ke babak 16 besar. Harapan kini bertumpu pada Anthony Sinisuka Ginting, yang dijadwalkan akan menghadapi Kodai Naraoka pada 16 Juli 2025.
Target Berikutnya: China Open 2025
Kekalahan ini menjadi bahan refleksi penting bagi Jonatan menjelang China Open 2025, yang akan berlangsung pada 22–27 Juli. Turnamen berlevel Super 1000 tersebut akan menjadi ajang pembuktian apakah ia mampu bangkit dari performa yang menurun belakangan ini.
Tim pelatih PBSI juga disebut tengah menyiapkan evaluasi menyeluruh untuk menghadapi turnamen penting tersebut. Dengan semakin ketatnya persaingan di sektor tunggal putra dunia, konsistensi dan mental menjadi kunci utama.
Baca Juga: Alwi Farhan Menang Tenang di Japan Open 2025, Lolos 16 Besar
Kekalahan Jonatan Christie di babak pertama Japan Open 2025 menjadi peringatan keras bahwa tidak ada ruang untuk lengah di level elite. Diperlukan kerja keras, evaluasi menyeluruh, dan perubahan strategi agar Jojo bisa kembali menjadi andalan Indonesia di panggung dunia.