Tragedi Konter Sukajadi mencuat setelah Ilham, 21 tahun, penjaga konter ponsel di Jalan Sukamulya, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, ditemukan meninggal pada Jumat, 7 November 2025. Polrestabes Bandung memastikan ada tindak kekerasan dengan senjata tajam dan mencatat sekitar 30 tusukan pada tubuh korban. Penyidik menelusuri jejak pelaku yang diduga datang untuk mencuri lalu menyerang ketika aksinya diketahui.
Dalam hitungan hari, polisi mengamankan Nanang, 27 tahun, tersangka yang ditangkap di wilayah Cicalengka beserta sejumlah barang bukti awal. Tragedi Konter Sukajadi menjadi perhatian publik karena lokasi berada di pusat aktivitas niaga dan korban disebut bekerja sambil membantu usaha keluarga. Polrestabes Bandung mengimbau warga menyampaikan informasi resmi bila mengetahui detail tambahan.
Keterangan awal dari penyidik menyebut motif diduga berkaitan dengan utang judi online yang mendorong pelaku mencuri dan kemudian melakukan kekerasan. Ilham disebut sempat berusaha menyelamatkan diri ke kamar mandi konter di Jalan Sukamulya sebelum diserang. Polrestabes Bandung menegaskan penyidikan berjalan transparan dan akuntabel.
Kronologi, Motif, dan Barang Bukti
Penyelidikan awal memetakan waktu kejadian sekitar Jumat pagi ketika konter di Jalan Sukamulya mulai beroperasi. Menurut Polrestabes Bandung, pelaku Nanang datang seorang diri dengan rencana pencurian, lalu menyerang Ilham saat aksinya diketahui dan memicu perkelahian singkat di area dalam toko. Tragedi Konter Sukajadi kembali disebut karena korban mengalami sekitar 30 tusukan dan luka bacok, sebelum ditemukan di kamar mandi.
Keterangan tersangka yang dihimpun penyidik menyebut tekanan utang judi online dan kesulitan ekonomi sebagai motif, sementara olah TKP menginventarisasi pakaian berdarah, senjata tajam, rekaman CCTV, dan barang yang hilang. Polisi menelusuri jalur pelarian dari Sukajadi menuju timur Bandung hingga tertangkap di Cicalengka. Dalam konteks itu, Tragedi Konter Sukajadi menjadi basis evaluasi keamanan ritel dan penataan prosedur keselamatan kerja bagi pegawai konter ponsel.
Polrestabes Bandung menegaskan penyidikan berjalan dengan dukungan bukti forensik dan keterangan saksi yang berada di sekitar lokasi. Warga dan pelaku usaha di koridor Sukajadi diimbau memperkuat pengawasan, misalnya dengan akses satu pintu, tombol panik, serta koordinasi cepat dengan petugas saat jam rawan. Langkah ini diharapkan menekan peluang kejahatan serupa dan mempercepat respons bila terjadi situasi darurat. Pemerintah daerah disebut menyiapkan pendampingan psikologis bagi keluarga korban serta bantuan hukum bila diperlukan selama proses peradilan berlangsung. Upaya pemulihan Bandung terus didorong.
Setelah menghimpun keterangan saksi, rekaman CCTV, dan penelusuran jejak digital, tim Resmob Satreskrim Polrestabes Bandung menangkap Nanang di kawasan Cicalengka tanpa perlawanan berarti. Polisi memaparkan kronologi penangkapan serta barang yang diamankan, termasuk pakaian dan perangkat komunikasi yang diduga relevan. Tragedi Konter Sukajadi kembali disorot karena kasus ini menunjukkan kerentanan tempat usaha ritel kecil terhadap kejahatan oportunistik di jam sepi.
Baca juga : Pemeriksaan Tipikor Kejari untuk Wakil Walkot Bandung
Penyidik mempersiapkan penerapan pasal berlapis, mulai dari pembunuhan hingga pencurian disertai kekerasan, sembari menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik. Proses gelar perkara akan melibatkan jaksa untuk memastikan berkas perkara lengkap sebelum dilimpahkan. Di sisi lain, keluarga Ilham diimbau mendapat akses bantuan psikologis serta restitusi sesuai ketentuan. Untuk pencegahan, Tragedi Konter Sukajadi dijadikan pelajaran bagi pengelola ritel agar memperbaiki kontrol akses, pencahayaan, dan alarm darurat.
Ke depan, kepolisian berencana merilis perkembangan kasus secara berkala agar informasi beredar tetap terverifikasi. Polrestabes Bandung juga menekankan pentingnya partisipasi warga dengan melaporkan gerak mencurigakan, terutama di lingkungan usaha kecil seperti kios dan konter layanan. Kolaborasi aparat, pemilik usaha, dan masyarakat diharapkan menutup celah keamanan yang selama ini dimanfaatkan pelaku kejahatan jalanan. Dukungan pemasangan CCTV berstandar, audit titik buta, dan patroli di koridor Sukajadi–Pasteur menjadi prioritas agar kasus serupa tak terulang upaya ini ditekankan pada jam rawan malam.


