Written by 12:15 am HotgetNews Views: 0

Kematian Balita Bandung Diselidiki Polrestabes Kota

Kematian Balita Bandung Diselidiki Polrestabes Kota

Kematian Balita Bandung dengan tubuh penuh luka menggemparkan warga setelah Raditya Allibyan Fauzan, balita empat tahun, dinyatakan meninggal di RSUD Ujungberung, Kota Bandung. Kasus ini mencuat ketika pihak rumah sakit menemukan banyak memar, luka, dan dugaan patah tulang yang tidak selaras dengan keterangan awal keluarga bahwa korban hanya terjatuh di kamar mandi. Petugas medis kemudian melaporkan temuan tersebut kepada polisi sehingga penyidik Polrestabes Bandung mulai melakukan penyelidikan awal terhadap dugaan kekerasan yang menimpa korban kecil itu.

Keluarga korban, termasuk sang ibu kandung, mengaku terkejut melihat kondisi tubuh anak yang jauh lebih parah dibanding informasi awal. Mereka menyampaikan keterangan bahwa sebelum Kematian Balita Bandung, balita itu sempat dititipkan kepada kerabat dan ibu tiri sehingga polisi perlu menelusuri rangkaian peristiwa di rumah. Laporan resmi pun diajukan ke kepolisian agar proses penyelidikan berjalan transparan dan memastikan tidak ada bentuk kekerasan terhadap anak yang luput dari jerat hukum. Keluarga menegaskan mereka menuntut keadilan penuh.

Penyelidikan Polrestabes Bandung dan Temuan Medis

Polrestabes Bandung membentuk tim khusus untuk mengusut penyebab kematian Raditya Allibyan Fauzan setelah laporan resmi disampaikan pihak rumah sakit dan keluarga. Penyidik memeriksa rekam medis, hasil rontgen, serta keterangan dokter yang pertama kali menangani korban di IGD RSUD Ujungberung. Sejumlah luka di bagian kepala, dada, dan punggung dinilai tidak lazim bila hanya disebabkan oleh insiden terpeleset di kamar mandi sebagaimana cerita awal. Dalam konteks itu, Kematian Balita Bandung diperlakukan sebagai dugaan tindak kekerasan terhadap anak sehingga proses penyelidikan harus mengikuti prosedur pidana yang ketat.

Polisi juga mulai memeriksa saksi yang mengetahui aktivitas korban sebelum dilarikan ke rumah sakit, termasuk ibu tiri, kerabat, dan tetangga di lingkungan tempat tinggal keluarga. Mereka ingin merekonstruksi urutan waktu mulai dari saat balita berada di rumah hingga Kematian Balita Bandung terjadi, untuk melihat apakah ada celah kekerasan yang selama ini tidak diakui. Selain pemeriksaan saksi, kepolisian berkoordinasi dengan unit perlindungan perempuan dan anak serta dinas sosial setempat agar pendampingan psikologis bagi keluarga berjalan baik. Langkah ini diharapkan dapat melindungi anak lain di sekitar keluarga dan memastikan hasil penyelidikan tidak hanya menjerat pelaku, tetapi juga mendorong perbaikan mekanisme pelaporan kekerasan terhadap anak di tingkat lingkungan. Polisi menegaskan proses ini dilakukan transparan dan akuntabel bagi publik luas.

Baca juga : Tragedi Konter Sukajadi Nanang Ditangkap di Cicalengka

Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan terhadap anak yang menjadi perhatian serius pemerintah dan masyarakat sipil. Berita mengenai kondisi tubuh korban yang penuh luka membuat warganet ramai menyuarakan keprihatinan dan menuntut penegakan hukum tanpa kompromi. Sejumlah lembaga perlindungan anak menilai Kematian Balita Bandung harus menjadi momentum memperkuat sistem deteksi dini, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun fasilitas kesehatan. Mereka menekankan pentingnya pelatihan bagi tenaga medis dan guru agar lebih peka terhadap tanda kekerasan fisik maupun psikis yang mungkin dialami anak.

Pemerintah daerah dan aparat penegak hukum didorong membuka kanal pengaduan yang mudah diakses keluarga ketika melihat gejala kekerasan di sekitar mereka. Selain menuntaskan perkara tragis ini, aktivis berharap ada langkah pencegahan berkelanjutan melalui edukasi kepada orang tua mengenai pola asuh yang aman dan tidak abusif. Tokoh agama serta tokoh masyarakat juga diminta aktif menyampaikan pesan perlindungan anak dalam berbagai forum agar budaya diam ketika melihat kekerasan perlahan berubah. Dalam jangka panjang, penguatan kerja sama antara polisi, dinas sosial, dan komunitas lokal diyakini dapat menekan kasus serupa sekaligus memastikan setiap laporan kekerasan terhadap anak mendapat tindak lanjut cepat dan profesional segera. Tanpa dukungan lingkungan yang sigap, banyak kasus kekerasan rumah tangga dikhawatirkan kembali berakhir tragis seperti peristiwa ini di masa depan.

Close