Emas Tenis Putri Indonesia dipastikan setelah tim beregu putri menaklukkan Thailand dengan skor 2-1 pada final SEA Games 2025. Laga berlangsung ketat karena Indonesia sempat tertinggal lebih dulu di partai pembuka. Tekanan tuan rumah terasa sejak awal, namun Indonesia mampu menjaga fokus hingga laga penentu. Keberhasilan ini menjadi tambahan penting dalam perburuan medali kontingen Merah Putih di akhir pekan.
Pada partai pertama, Priska Madelyn Nugroho kalah dari Mananchaya Sawangkaew dalam dua set sehingga Indonesia tertinggal 0-1. Situasi berbalik di partai kedua ketika Janice Tjen memenangkan laga tiga set dan membuat skor menjadi 1-1. Momentum tersebut mengangkat kepercayaan diri tim untuk menghadapi ganda penentu. Atmosfer pertandingan memanas karena kedua kubu sama-sama tampil ngotot.
Di partai penentu, Aldila Sutjiadi berpasangan dengan Janice Tjen dan sukses merebut kemenangan straight set. Hasil ini memastikan Emas Tenis Putri Indonesia sekaligus memperpanjang tren positif tim beregu yang dalam beberapa edisi terakhir mampu bersaing dengan Thailand di partai puncak.
Jalannya Final, Indonesia Sempat Tertinggal
Final beregu putri berlangsung dengan skema dua tunggal dan satu ganda, sehingga setiap partai menjadi krusial. Indonesia membuka laga dengan Priska yang menghadapi lawan tangguh dari Thailand. Priska berusaha menekan sejak awal, namun permainan agresif lawan membuat Indonesia kehilangan poin-poin penting di momen krusial. Setelah partai pertama berakhir, tim pelatih langsung menekankan pentingnya menjaga tempo dan tidak terpancing tekanan penonton tuan rumah.
Janice kemudian tampil di partai kedua dan menjadi pembalik keadaan. Ia sempat kehilangan set pertama, tetapi mampu menyesuaikan pola permainan, memperpanjang reli, dan lebih sabar memancing kesalahan lawan. Kemenangan tiga set membuat Indonesia menyamakan kedudukan, sekaligus mengubah psikologi laga. Sejak titik itu, Emas Tenis Putri Indonesia terasa makin terbuka karena ganda Indonesia dikenal solid dalam fase penentuan.
Pada partai ganda, Aldila dan Janice tampil disiplin memanfaatkan servis dan mengunci permainan di net. Mereka menjaga konsistensi pada poin-poin tipis dan tidak memberi ruang lawan untuk membangun momentum. Kemenangan dua set menutup final dengan kelegaan besar bagi tim, karena tekanan tuan rumah dan situasi tertinggal di awal berhasil dibalik. Emas ini juga menegaskan kekuatan kedalaman skuad putri Indonesia di nomor beregu.
Kemenangan ini tidak hanya berarti satu emas, tetapi juga memberi dorongan mental untuk cabang lain yang masih bertanding. Emas Tenis Putri Indonesia ikut mengangkat suasana kontingen pada hari yang sama ketika Indonesia memburu posisi terbaik di klasemen perolehan medali. Para ofisial menilai kemenangan dari situasi tertinggal menunjukkan ketahanan mental atlet, terutama dalam atmosfer final yang bising dan penuh tekanan. Evaluasi tetap dilakukan, tetapi hasil akhir dianggap sejalan dengan target tim.
Baca juga : Pernyataan Indra Sjafri Usai Gagal Total SEA Games 2025
Bagi Aldila dan Janice, kemenangan ganda penentu memperlihatkan chemistry yang matang dan kemampuan membaca situasi. Mereka dinilai mampu mengontrol ritme, mengelola emosi, dan tetap berani mengambil keputusan agresif pada momen yang menentukan. Tim pelatih menyebut kemenangan ini sebagai hasil kerja panjang, dari persiapan fisik hingga adaptasi strategi menghadapi lawan yang berbeda gaya bermain. Dukungan tim di bangku pemain juga disebut menjadi faktor penting.
Ke depan, federasi berharap hasil ini menjadi motivasi untuk memperkuat pembinaan tenis putri, termasuk memperbanyak kompetisi internasional dan memperluas regenerasi. Dengan prestasi ini, Emas Tenis Putri Indonesia juga berpotensi meningkatkan minat publik pada tenis, terutama di level junior. SEA Games menjadi panggung yang penting, tetapi fokus jangka panjang tetap diarahkan pada performa konsisten di level Asia. Kemenangan atas Thailand di final memperkuat keyakinan bahwa Indonesia punya modal untuk terus bersaing.


