Kompolnas Telusuri CCTV Kasus Diplomat Kemlu Tewas

Kompolnas Telusuri CCTV Kasus Diplomat Kemlu Tewas

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) melakukan penelusuran intensif terhadap kematian seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan meninggal dunia secara misterius di sebuah kamar kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Dalam upaya mengungkap fakta di balik peristiwa tragis ini, Kompolnas turun langsung ke lokasi untuk mengecek rekaman CCTV, kondisi kamar korban, serta mewawancarai beberapa saksi yang berada di sekitar tempat kejadian.

Korban berinisial ADP diketahui ditemukan meninggal dunia pada 8 Juli 2025 dalam kondisi yang mencurigakan. Ia ditemukan tergeletak dengan bagian kepala dibalut lakban, kondisi kamar tampak tidak berantakan, dan tidak ada tanda-tanda perlawanan fisik. Kejanggalan inilah yang memicu keterlibatan Kompolnas untuk mengawasi jalannya penyelidikan secara objektif dan menyeluruh.

Ketua Kompolnas, Mohammad Choirul Anam, menjelaskan bahwa timnya telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap rekaman CCTV yang mencakup area sekitar kamar kos korban. Dari hasil peninjauan awal, didapati beberapa aktivitas mencurigakan yang melibatkan penjaga kos yang terlihat beberapa kali keluar masuk kamar korban pada malam sebelum kematian terjadi. Salah satu bukti yang sedang didalami adalah momen ketika penjaga kos membawa sapu dan terlihat mencongkel jendela kamar korban.

Pemeriksaan Kamar dan Saksi Kunci

Selain menelusuri rekaman CCTV, Kompolnas juga memeriksa langsung kondisi kamar korban. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan tidak ada barang bukti yang terlewat oleh penyidik sebelumnya. Menurut laporan, tidak ada kerusakan besar pada kamar korban, tetapi ditemukan sejumlah benda yang kini tengah diuji secara forensik oleh laboratorium kriminalistik.

Pihak kepolisian sendiri telah memeriksa tiga orang saksi kunci dalam kasus ini, termasuk penjaga kos, rekan kos korban, dan tetangga sekitar yang terakhir kali melihat korban dalam keadaan hidup. Meski belum ada tersangka yang ditetapkan, penyelidikan terus dikembangkan dengan mengedepankan pendekatan ilmiah serta dukungan dari ahli forensik.

Kepolisian juga menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik yang mencakup analisis racun, jejak DNA, serta rekonstruksi kejadian berdasarkan bukti visual dari CCTV. Hal ini dilakukan untuk menyingkap kemungkinan adanya unsur pidana dalam kasus tersebut.

Upaya Transparansi dan Penegakan Hukum

Kompolnas menekankan bahwa mereka hadir untuk memastikan proses penyelidikan dilakukan secara transparan dan akuntabel. Choirul Anam menambahkan bahwa kasus ini harus diselesaikan berdasarkan fakta dan data ilmiah, mengingat posisi korban sebagai pejabat negara yang memiliki tanggung jawab diplomatik.

Polda Metro Jaya selaku penyidik utama pun menyatakan akan menuntaskan kasus ini secepat mungkin. Kapolda menyampaikan bahwa pihaknya tidak akan ragu menetapkan tersangka jika ditemukan bukti kuat adanya unsur kejahatan dalam kematian ADP. Hingga kini, pihak keluarga korban juga terus dimintai keterangan dan telah memberikan sejumlah informasi baru kepada penyidik.

Baca juga : Duka Kebakaran Kwitang: Warga Hanya Sempat Selamatkan Baju di Jemuran

Publik pun diimbau untuk tidak berspekulasi sembarangan terkait motif atau pelaku sebelum hasil penyidikan resmi diumumkan. Kompolnas memastikan bahwa hasil investigasi akan dibuka secara jelas kepada publik guna menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi penegak hukum.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *