Jakarta — Chef Arnold Poernomo kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial Indonesia. Bukan karena keahlian memasaknya atau acara televisi yang dibintanginya, melainkan karena sebuah foto candid dirinya saat tengah berlari pagi dihargai sangat tinggi. Dalam wawancara terbarunya, Chef Arnold mengaku terkejut dan tidak habis pikir ketika tahu bahwa foto tersebut bisa dihargai hingga Rp 1 juta.
“Saya kaget banget. Itu foto blur, tidak jelas, saya juga nggak siap pose,” ucapnya dalam nada bercanda. Foto tersebut beredar luas di media sosial, dan menurut pengakuan Arnold, ia bahkan sempat menanyakan kembali apakah informasi harga tersebut benar. Pasalnya, menurutnya, secara kualitas, foto tersebut sama sekali tidak pantas mendapat nilai jual sebesar itu.
Chef Arnold bahkan menambahkan, seandainya ada diskon pun, ia tidak tertarik untuk membeli foto dirinya sendiri. “Mau dibanting harga juga, tetap saya nggak beli. Ngapain beli muka sendiri yang jelek,” ujarnya sembari tertawa. Tanggapan spontan dan jujurnya ini justru membuat publik makin menyukai kepribadiannya yang sederhana dan apa adanya.
Reaksi Netizen dan Fenomena Foto Viral
Unggahan mengenai harga fantastis dari foto tersebut langsung mengundang berbagai reaksi dari netizen. Sebagian warganet menyambut dengan tawa, menganggap hal ini sebagai bagian dari lelucon dunia hiburan yang tidak perlu ditanggapi serius. Namun, tak sedikit pula yang mempertanyakan alasan di balik nilai jual foto itu.
Beberapa pengamat media sosial menilai bahwa tingginya harga mungkin bukan semata karena kualitas visual, melainkan karena nilai komersial dari sosok yang ada dalam foto. Arnold adalah selebritas yang populer, dikenal tidak hanya sebagai juri dalam acara kompetisi memasak, tetapi juga sebagai influencer dengan jutaan pengikut. Foto candid semacam itu bisa dianggap eksklusif oleh sebagian orang, terutama penggemar garis keras atau kolektor konten selebritas.
Fenomena ini memperlihatkan bagaimana konten sederhana, bahkan tanpa niat dipublikasikan secara profesional, bisa menjadi barang bernilai tinggi di era digital saat ini. Dalam dunia di mana setiap potret bisa diviralkan, nilai ditentukan bukan oleh kualitas teknis, tetapi oleh siapa yang ada dalam bingkai dan seberapa kuat daya tarik publiknya.
Chef Arnold Santai dan Tetap Rendah Hati
Menanggapi viralnya topik ini, Chef Arnold tetap menunjukkan sikap yang santai dan tidak ingin memperpanjang kontroversi. Ia menyatakan tidak merasa dirugikan atau dipermalukan, bahkan menjadikannya bahan bercanda di beberapa kesempatan. “Kalau bisa jadi hiburan, ya bagus. Tapi jangan dijadikan patokan standar fotografi ya,” kata Arnold dengan nada ringan.
Chef Arnold juga memanfaatkan momen ini untuk mengingatkan bahwa di era media sosial, semua orang berpotensi jadi sorotan. Ia menyarankan agar publik tetap menjaga etika dalam memotret dan membagikan gambar orang lain, apalagi jika menyangkut privasi atau kondisi yang tidak disengaja.
Baca juga : Timnas Indonesia Masuk Pot 3 Play-off Kualifikasi Piala Dunia 2026
Sosok Arnold yang terbuka dan humoris kembali mendapat pujian dari netizen. Banyak yang menilai bahwa ia adalah contoh figur publik yang mampu menyikapi sorotan dengan dewasa dan tanpa kehilangan jati diri. Di tengah derasnya isu kontroversial dan sensasi selebritas, pendekatan Arnold yang ringan dan apa adanya justru menjadi penyegar.