Aksi massa pada 25 Agustus 2025 di depan Gedung DPR RI memanas ketika demo masuk tol Dalkot. Ribuan demonstran yang sebelumnya berkumpul di kawasan Senayan bergerak hingga ke ruas Jalan Gatot Subroto dan pintu Tol Dalam Kota. Situasi ini langsung membuat arus lalu lintas terhambat parah, bahkan kendaraan pribadi dan angkutan umum tertahan hingga berjam-jam.
Polisi yang berjaga segera menutup akses pintu tol untuk mencegah massa semakin jauh masuk ke jalur bebas hambatan. Sementara itu, pengendara yang sudah terlanjur berada di dalam tol tidak bisa bergerak cepat akibat kepadatan. Peristiwa demo masuk tol Dalkot tersebut menjadi perhatian publik karena dampaknya meluas ke berbagai ruas jalan ibu kota.
Kondisi semakin rumit saat sebagian fasilitas umum di sekitar lokasi mengalami kerusakan. Beton pembatas jalur TransJakarta roboh akibat tekanan massa, sehingga menambah kepanikan di sekitar lokasi. Pemerintah daerah bersama aparat keamanan bergerak cepat untuk memulihkan situasi.
Rekayasa lalu lintas dan pengalihan arus kendaraan
Setelah demo masuk tol Dalkot, pihak kepolisian melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kepadatan. Kendaraan dari arah Slipi dialihkan ke Jalan Gerbang Pemuda dan Bendungan Hilir. Jalur alternatif ini diharapkan dapat mengurai kemacetan, meski pada kenyataannya antrean panjang tetap tidak terhindarkan.
Akses menuju pintu tol Pejompongan arah Tomang juga ditutup sementara. Jasa Marga bersama aparat kepolisian menilai penutupan tersebut langkah terbaik agar kemacetan tidak semakin parah. Walau begitu, masyarakat mengeluhkan perjalanan yang jauh lebih lama dari biasanya. Rekayasa ini dilakukan sambil menunggu kondisi di sekitar DPR benar-benar kondusif.
Selain rekayasa lalu lintas, petugas lapangan juga diturunkan untuk mengatur pergerakan kendaraan secara manual. Kehadiran mereka di titik simpul kemacetan sedikit membantu meski tidak sepenuhnya efektif. Kejadian ini menunjukkan betapa besar dampak demo masuk tol Dalkot terhadap aktivitas harian warga ibu kota.
Polisi akhirnya mengambil langkah tegas dengan menggunakan water cannon untuk memukul mundur massa yang masih bertahan di sekitar gerbang tol. Aksi dorong-dorongan tidak terhindarkan, namun secara bertahap demonstran diarahkan kembali ke Jalan Gerbang Pemuda. Dengan strategi ini, aparat berhasil mengurangi konsentrasi massa di tol.
Baca juga : RUU Haji dibawa paripurna untuk disahkan DPR
Kerusakan fasilitas umum menjadi salah satu catatan serius dalam aksi ini. Beton pembatas jalur bus TransJakarta yang roboh membutuhkan waktu perbaikan, sementara beberapa rambu lalu lintas juga rusak. Biaya pemulihan infrastruktur diperkirakan tidak sedikit dan akan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
Peristiwa ini memperlihatkan bahwa demonstrasi bisa berdampak luas, tidak hanya pada lalu lintas tetapi juga pada fasilitas umum serta kenyamanan publik. Momentum demo masuk tol Dalkot pun diharapkan menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk menjaga ketertiban dalam menyuarakan aspirasi.