Diplomat RI Tewas di Peru, Diduga Tertembak Bayaran

Diplomat RI Tewas di Peru, Diduga Tertembak Bayaran

Peristiwa mengejutkan datang dari Lima, Peru, setelah kabar Diplomat RI tewas di Peru menyebar ke publik internasional. Zetro Leonardo Purba, seorang diplomat muda Indonesia, ditemukan meninggal dunia usai ditembak tiga kali oleh pelaku tak dikenal ketika sedang bersepeda menuju rumah. Insiden ini segera memicu duka mendalam serta desakan kuat agar penyelidikan dilakukan secara tuntas.

Menurut rekaman kamera pengawas, pelaku mengenakan helm dan langsung menembak korban tanpa mengambil barang apa pun. Hal ini menguatkan dugaan bahwa penembakan tersebut bukan perampokan biasa, melainkan serangan yang direncanakan. Tragedi ini sekaligus menyoroti meningkatnya risiko keamanan di Peru, terutama bagi staf diplomatik asing yang bertugas. Dengan tewasnya Diplomat RI tewas di Peru, pemerintah Indonesia pun segera menuntut investigasi mendalam dan perlindungan menyeluruh bagi seluruh perwakilan diplomatik di negara tersebut.

Reaksi Pemerintah dan Investigasi Internasional

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyampaikan belasungkawa mendalam sekaligus menegaskan bahwa kasus Diplomat RI tewas di Peru harus menjadi prioritas penyelidikan. Menteri Luar Negeri menekankan pentingnya koordinasi erat dengan otoritas Peru agar motif di balik penembakan ini bisa segera diungkap.

Di sisi lain, Presiden Peru Dina Boluarte menyatakan komitmennya untuk memastikan penyelidikan berjalan cepat dan transparan. Dugaan sementara mengarah pada kemungkinan pembunuhan bayaran, mengingat tidak adanya barang yang dirampas dari korban. Investigasi juga melibatkan aparat keamanan setempat yang kini tengah memeriksa rekaman CCTV dan saksi di sekitar lokasi kejadian. Tekanan publik internasional semakin memperkuat urgensi agar kasus ini ditangani dengan serius dan tidak hanya dianggap sebagai insiden kriminal biasa.

Baca juga : Burnout Autopsi Psikologis Diplomat Kemlu Jadi Sorotan

Tragedi Diplomat RI tewas di Peru juga menyoroti memburuknya situasi keamanan di negara tersebut. Data menunjukkan peningkatan signifikan kasus pembunuhan, pemerasan, dan tindak kekerasan sepanjang tahun 2025. Para analis menilai tingginya angka kejahatan memperbesar risiko bagi diplomat maupun warga asing yang bertugas di Peru.

Bagi Indonesia, kejadian ini menjadi alarm keras untuk meningkatkan standar keamanan perwakilan luar negeri. Evaluasi ulang protokol pengamanan serta koordinasi lintas negara dianggap penting agar kasus serupa tidak terulang. Dengan langkah cepat dan koordinasi internasional yang solid, diharapkan tragedi ini bisa segera terungkap sekaligus memberikan perlindungan lebih baik bagi para diplomat yang mengemban tugas negara di luar negeri.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *