Evakuasi Minibus Turis China di Bali disorot setelah kecelakaan tunggal di jalur Singaraja–Denpasar, Buleleng, menewaskan lima wisatawan asal Negeri Tirai Bambu. Minibus Toyota Hiace yang mengangkut 13 turis itu dilaporkan hilang kendali saat melaju pada Jumat dini hari ketika rombongan dalam perjalanan dari kawasan Canggu menuju Pantai Lovina untuk menyaksikan atraksi lumba-lumba. Di tengah kondisi jalan menurun dan menikung, kendaraan keluar dari badan jalan, masuk ke kebun warga, lalu menabrak pohon keras sebelum akhirnya terhenti dalam posisi ringsek. Peristiwa ini langsung memicu perhatian publik terhadap aspek keselamatan wisata di Pulau Bali.
Dalam laporan awal kepolisian, kecelakaan diduga kuat dipicu kelalaian pengemudi serta kurangnya antisipasi terhadap karakteristik jalur pegunungan yang sempit dan licin. Evakuasi Minibus Turis China di Bali pun berlangsung dramatis karena posisi kendaraan berada di area yang cukup sulit dijangkau dan membutuhkan bantuan alat berat. Petugas gabungan dari kepolisian, pemadam kebakaran, dan tenaga medis bekerja mengevakuasi korban tewas maupun luka-luka ke rumah sakit terdekat, sekaligus mengamankan lokasi agar tidak menimbulkan kemacetan panjang. Kasus ini menambah daftar panjang insiden lalu lintas yang melibatkan wisatawan asing di jalur wisata utara Bali.
Kronologi Kecelakaan di Jalur Singaraja–Denpasar
Berdasarkan keterangan saksi dan hasil pemeriksaan awal, minibus berangkat dari Canggu sekitar pukul 02.30 WITA dengan tujuan Pantai Lovina di Buleleng. Rombongan turis China dipandu seorang pemandu lokal dan dikemudikan sopir asal Jawa Timur yang telah berpengalaman membawa wisatawan di Bali. Namun memasuki wilayah Desa Padangbulia, Kecamatan Sukasada, jalur menurun dan tikungan tajam di kawasan pegunungan menjadi tantangan tersendiri. Evakuasi Minibus Turis China di Bali kemudian menjadi fokus setelah diketahui kendaraan sempat melaju dengan kecepatan cukup tinggi sebelum keluar dari badan jalan dan menghantam pohon besar.
Polisi menyebut tidak ditemukan bekas pengereman panjang di lokasi, indikasi bahwa sopir tidak cukup cepat merespons situasi darurat. Identitas pengemudi, Arif Al Akbar, telah dikonfirmasi dan yang bersangkutan mengalami luka ringan sehingga dapat langsung dimintai keterangan. Dalam kronologi resmi, disebutkan bahwa cuaca dini hari relatif cerah, namun kondisi jalan yang gelap dan sepi membuat kewaspadaan pengemudi menjadi faktor krusial. Aparat kepolisian lalu memasang garis polisi dan melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mengumpulkan bukti tambahan, termasuk memeriksa kelayakan teknis kendaraan, meski secara umum minibus dinyatakan masih layak jalan sebelum insiden terjadi.
Baca juga : Penggerebekan Kebun Ganja Bali Pasutri WNA Ditangkap
Begitu laporan kecelakaan diterima, tim gabungan segera dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi korban yang terjebak di dalam bodi minibus. Proses evakuasi Minibus Turis China di Bali berjalan cukup lama karena beberapa penumpang terjepit rangka kendaraan yang ringsek. Petugas menggunakan peralatan khusus untuk membuka bagian bodi dan kursi yang penyok, sementara tim medis memberikan pertolongan pertama di tempat sebelum korban dibawa ke RSUD Buleleng dan RS KDH Singaraja. Lima wisatawan dinyatakan meninggal dunia, sementara delapan lainnya mengalami luka dengan tingkat keparahan berbeda, dari luka ringan hingga patah tulang.
Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan Konsulat China di Bali untuk memastikan penanganan administratif dan pendampingan terhadap para korban. Data identitas seluruh penumpang dikumpulkan dan diverifikasi guna keperluan pemulangan jenazah serta penanganan lanjutan bagi korban luka. Di sisi lain, pemerintah daerah dan instansi terkait berjanji mengevaluasi standar keselamatan perjalanan wisata, terutama rute menuju kawasan utara Bali yang kerap dilalui kendaraan pariwisata pada jam-jam rawan. Kasus ini diharapkan menjadi momentum penguatan regulasi, mulai dari kelayakan kendaraan, jam operasi, hingga pelatihan khusus bagi sopir wisata agar tragedi serupa tidak kembali terulang.


