Identifikasi Korban Terra Drone memasuki tahap penting setelah RS Polri Kramat Jati berhasil mencocokkan identitas tiga dari 22 korban kebakaran gedung perkantoran di Kemayoran, Jakarta Pusat. Ketiganya diketahui merupakan karyawan muda yang sehari-hari bekerja di perusahaan teknologi tersebut. Pengumuman resmi disampaikan tim Disaster Victim Identification usai sidang rekonsiliasi, setelah data sidik jari, rekam medis, dan properti pribadi korban dinyatakan cocok.
Langkah cepat ini memberi sedikit kepastian bagi keluarga yang sejak awal menunggu di rumah sakit dengan rasa cemas dan harap. Meski demikian, proses identifikasi masih berlanjut untuk puluhan kantong jenazah lain yang belum terungkap. Pemerintah daerah dan aparat penegak hukum menegaskan bahwa seluruh temuan akan menjadi bagian penting dalam investigasi penyebab kebakaran sekaligus evaluasi standar keselamatan gedung tinggi di ibu kota. Tragedi ini tidak hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menggugah perhatian publik terhadap keamanan tempat kerja modern yang sarat peralatan berisiko. Banyak pihak menuntut transparansi.
Proses DVI dan Penyebab Kematian Korban
Tim DVI menjelaskan bahwa proses identifikasi jenazah dilakukan melalui beberapa tahapan ketat, mulai dari pengambilan sidik jari, pencocokan data gigi, hingga pemeriksaan rekam medis korban. Untuk kasus kebakaran hebat, kondisi tubuh yang terbakar dan terpapar asap membuat pekerjaan forensik jauh lebih rumit karena banyak ciri fisik yang hilang. Petugas juga mengandalkan keterangan keluarga, seperti ciri khusus tubuh, jenis pakaian terakhir, atau barang yang dibawa saat bekerja.
Dalam keterangan resmi, dokter forensik menyebut sebagian besar korban diduga meninggal akibat menghirup gas beracun dan kekurangan oksigen, bukan karena luka bakar langsung. Hal ini terlihat dari temuan saluran pernapasan yang dipenuhi jelaga dan kerusakan organ akibat paparan asap pekat. Situasi di dalam gedung diduga berubah sangat cepat, membuat korban tidak sempat menyelamatkan diri ke jalur evakuasi terdekat.
Pada saat yang sama, Identifikasi Korban Terra Drone terus dikebut agar keluarga dapat segera membawa pulang jenazah untuk dimakamkan sesuai keyakinan masing-masing. Kepastian identitas penting untuk menutup masa pencarian yang melelahkan dan sekaligus menjadi dasar pemberian hak korban, mulai dari santunan perusahaan hingga klaim asuransi yang selama ini menunggu dokumen resmi. Bagi banyak keluarga, konfirmasi resmi dari rumah sakit menjadi momen berat yang menandai berakhirnya harapan menemukan anggota keluarga masih hidup.
Di sisi lain, pemerintah daerah dan manajemen perusahaan berkomitmen memberikan pendampingan penuh kepada keluarga korban, termasuk bantuan psikologis dan fasilitasi proses pemakaman. Nama-nama korban yang telah terverifikasi kemudian dibacakan secara resmi di hadapan keluarga dan media, sebagai bagian dari transparansi penanganan bencana. Momentum ini juga dimanfaatkan untuk mengingatkan kembali pentingnya kepatuhan terhadap standar keselamatan kerja di gedung bertingkat dan ruang laboratorium berisiko tinggi. Bagi pemerintah, Identifikasi Korban Terra Drone juga menjadi dasar pemberian hak dan bantuan resmi.
Baca juga : Rotasi Kapolda 2025 Dipimpin Kapolri di Mabes
Kasus ini mendorong otoritas untuk meninjau ulang kelayakan fungsi gedung, mulai dari ketersediaan jalur evakuasi, kemampuan sistem deteksi dini kebakaran, hingga tata letak ruang penyimpanan baterai dan peralatan listrik bertegangan tinggi. Tanpa perubahan nyata, tragedi serupa berpotensi terulang di lokasi lain yang memiliki karakteristik penggunaan ruang yang sama. Karena itu, Identifikasi Korban Terra Drone diharapkan tidak hanya berhenti pada penetapan nama korban, tetapi juga menjadi dasar penyusunan rekomendasi teknis yang wajib dipatuhi pengelola gedung.
Ke depan, para pakar keselamatan kerja menilai perlu adanya simulasi evakuasi berkala dan edukasi intensif bagi karyawan mengenai cara menyelamatkan diri ketika kebakaran terjadi. Perusahaan juga didorong membuka komunikasi yang jujur mengenai hasil investigasi internal, sehingga publik mengetahui langkah pencegahan apa saja yang ditempuh. Dengan demikian, rasa duka atas tragedi ini dapat bertransformasi menjadi dorongan kolektif untuk memperbaiki budaya keamanan, sementara Identifikasi Korban Terra Drone menjadi pengingat bahwa setiap nama yang tercatat membawa pesan penting bagi perubahan.


