Istana menyiapkan langkah kebijakan yang ditunggu pasar ketika stimulus ekonomi Prabowo menjadi topik utama rapat terbatas bersama jajaran menteri ekonomi. Agenda ini muncul di tengah tekanan konsumsi dan kebutuhan menjaga ritme pertumbuhan jelang akhir tahun anggaran. Presiden meminta paparan terukur: sasaran penerima, mekanisme penyaluran, serta dampak fiskal agar setiap rupiah belanja memberi dorongan maksimal ke perekonomian tanpa mengganggu stabilitas.
Di sisi lain, pemerintah juga menimbang kesinambungan fiskal. Kementerian terkait membawa skenario pembiayaan dan opsi realokasi agar defisit tetap dalam koridor undang-undang. Pelaku usaha berharap rancangan paket mempercepat proyek padat karya, memperkuat jaring pengaman sosial, dan menurunkan biaya logistik. Dengan arah yang jelas, agenda stimulus ekonomi Prabowo diharapkan menjadi sinyal positif bagi rumah tangga, UMKM, dan investor.
Kronologi pertemuan dan fokus pembahasan
Rapat dimulai dengan evaluasi realisasi APBN, serapan belanja kementerian, dan kondisi makro terkini—mulai inflasi, nilai tukar, hingga tren barang kebutuhan pokok. Tim ekonomi memaparkan proyeksi pertumbuhan, memperinci kontribusi konsumsi rumah tangga, investasi, serta ekspor. Presiden menekankan akurasi targeting agar paket tidak menimbulkan distorsi harga dan tetap menyasar kelompok paling rentan. Dalam tahap ini, pembahasan stimulus ekonomi Prabowo diarahkan pada kombinasi belanja sosial, insentif fiskal selektif, dan percepatan pembayaran proyek pemerintah.
Selanjutnya, kementerian memetakan kanal eksekusi: digitalisasi bantuan agar tepat waktu, perbaikan rantai pasok pangan, dan penurunan hambatan perizinan untuk investasi yang sudah antre. Opsi penyesuaian pajak bagi sektor tertentu ikut diulas, dengan catatan evaluasi berkala supaya tidak menggerus basis pajak jangka panjang. Sektor prioritas meliputi pangan, konstruksi, dan manufaktur padat karya. Pemerintah daerah diajak mempercepat belanja agar efek pengganda semakin besar, sementara BUMN logistik diminta memastikan pasokan berjalan tanpa bottleneck.
Baca juga : Prabowo Kumpulkan Parpol di Istana Bahas Krisis Politik
Jika stimulus ekonomi Prabowo dirilis pekan ini, pasar akan menilai tiga hal: besaran paket, sumber pembiayaan, dan kejelasan indikator kinerja. Untuk rumah tangga, tambahan bantalan daya beli diprediksi mengalir ke kebutuhan pokok dan transportasi; bagi UMKM, relaksasi biaya dan akses pembiayaan diharapkan menjaga arus kas. Investor akan mencermati kredibilitas fiskal: apakah defisit tetap terjaga, dan bagaimana porsi belanja produktif terhadap belanja rutin.
Di tingkat teknis, pemerintah menyiapkan dashboard pemantauan real time yang memotret penyerapan, harga, serta dampak lapangan. Laporan berkala akan dipublikasikan agar publik bisa mengawasi penerapan dan mencegah kebocoran. Bank dan pelaku ritel dilibatkan untuk mempercepat distribusi insentif sekaligus menahan lonjakan harga. Evaluasi stimulus ekonomi Prabowo dilakukan bulanan; jika indikator belum sesuai target—misalnya inflasi pangan tetap tinggi atau serapan rendah—komponen paket akan diatur ulang. Dengan tata kelola yang disiplin, paket diharapkan menyokong pertumbuhan tanpa mengorbankan stabilitas, sekaligus memberi sinyal konsistensi kebijakan kepada pelaku pasar.