Insiden kebakaran Muara Baru Jakarta Utara pada Minggu pagi, 20 Juli 2025, meninggalkan duka mendalam bagi warga RW 013 Kelurahan Muara Baru, Penjaringan. Dua warga dilaporkan tewas akibat terjebak dalam kobaran api yang melalap sebuah rumah makan semi permanen di kawasan padat penduduk tersebut.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 09.10 WIB dan cepat meluas ke sejumlah bangunan di sekitarnya. Menurut laporan dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara, pihaknya langsung mengerahkan tujuh unit mobil pemadam dan 35 personel ke lokasi kejadian begitu mendapat laporan dari warga. Proses pemadaman berlangsung hingga sekitar pukul 10.45 WIB, dengan operasi pendinginan terus dilakukan untuk mencegah potensi api kembali muncul.
Kasi Operasional Gulkarmat Jakut, Gatot Sulaeman, membenarkan bahwa dua korban jiwa ditemukan setelah api berhasil dipadamkan. Korban merupakan penghuni rumah makan yang ikut terbakar. “Keduanya terjebak saat api mulai membesar dan tak sempat menyelamatkan diri,” ujar Gatot dalam keterangannya kepada media.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab awal dari kebakaran Muara Baru Jakarta Utara ini. Namun, dugaan awal mengarah pada korsleting listrik dari bagian dapur rumah makan. Petugas kepolisian dari Polsek Penjaringan telah memasang garis polisi di lokasi dan melakukan penyelidikan menyeluruh. Tim forensik juga diturunkan untuk mengidentifikasi korban dan menelusuri asal mula percikan api.
Tanggap Darurat dan Respons Warga
Warga sekitar lokasi kejadian panik ketika melihat asap tebal membumbung tinggi dari salah satu bangunan. Mereka berusaha membantu memadamkan api dengan alat seadanya sembari mengevakuasi penghuni sekitar. Beberapa saksi mata menyatakan mendengar suara ledakan kecil sebelum api membesar. Saat petugas damkar tiba, akses jalan yang sempit sempat menyulitkan proses penyelamatan, namun kerja cepat tim akhirnya mampu menjinakkan api.
Tim dari Dinas Sosial turut diterjunkan untuk mendata dampak sosial dari kejadian ini, termasuk warga yang kehilangan tempat tinggal maupun usaha. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga akan memberikan bantuan sementara bagi para korban terdampak kebakaran, termasuk evakuasi ke tempat penampungan sementara.
Insiden kebakaran Muara Baru Jakarta Utara ini menjadi pengingat penting tentang masih rentannya kawasan padat penduduk terhadap bahaya kebakaran, terutama bangunan semi permanen dan rumah makan yang menggunakan peralatan masak berbahan bakar gas. Pihak Gulkarmat juga mengimbau warga untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan listrik dan kompor, serta memastikan ketersediaan alat pemadam ringan di setiap bangunan.
Baca juga : Duka Kebakaran Kwitang: Warga Hanya Sempat Selamatkan Baju di Jemuran
Sebelumnya, wilayah Muara Baru memang dikenal sebagai kawasan padat yang rentan terhadap musibah kebakaran, baik akibat korsleting maupun kelalaian saat memasak. Catatan Gulkarmat menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir, lebih dari 10 insiden kebakaran tercatat di wilayah Penjaringan saja.
Sebagai langkah preventif, Dinas Pemadam Kebakaran akan menjadwalkan kembali sosialisasi pencegahan kebakaran di lingkungan RW 013, termasuk pelatihan penanganan kebakaran skala kecil dan pengecekan instalasi listrik warga.
Kematian dua warga dalam peristiwa ini menambah daftar panjang korban kebakaran di Jakarta. Semoga investigasi yang tengah berjalan segera menemukan kepastian penyebabnya dan langkah pencegahan ke depan dapat lebih ditingkatkan demi keselamatan masyarakat.