Mesir Siap Gabung Pasukan Internasional di Gaza

Mesir Siap Gabung Pasukan Internasional di Gaza

Pemerintah Mesir menegaskan sikapnya terkait konflik Gaza. Dalam pernyataan resmi, Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, menekankan bahwa Mesir siap gabung pasukan internasional di Gaza, tetapi dengan syarat tertentu. Syarat utama adalah adanya mandat jelas dari Dewan Keamanan PBB serta sebuah “horison politik” yang mampu membuka jalan bagi berdirinya negara Palestina merdeka.

Abdelatty menambahkan, tanpa legitimasi PBB, pengerahan pasukan hanya akan memperburuk keadaan. Menurutnya, pasukan internasional harus hadir bukan semata untuk menjaga keamanan jangka pendek, tetapi juga memberi arah politik jangka panjang. Dengan demikian, kehadiran Mesir tidak hanya memiliki dasar hukum, tetapi juga harapan bagi masa depan Palestina.

Mandat PBB Jadi Syarat Utama

Dalam konferensi pers di perbatasan Rafah, Abdelatty menegaskan kembali pentingnya peran PBB. “Tanpa resolusi Dewan Keamanan, Mesir tidak akan mengirimkan tentaranya,” tegasnya. Pernyataan itu menjawab spekulasi mengenai kemungkinan Mesir mengirim pasukan lebih cepat ke Gaza.

Ia juga menyoroti kebutuhan akan horison politik, yakni kerangka yang menjamin Gaza tidak dibiarkan dalam kekosongan pemerintahan. Hal ini termasuk rencana pembentukan pemerintahan sementara oleh Palestina sendiri. Menurut Abdelatty, Mesir siap gabung pasukan hanya jika kehadirannya sejalan dengan tujuan politik jangka panjang: kemerdekaan Palestina.

Selain itu, Mesir menolak gagasan bahwa Gaza akan dikelola oleh entitas politik baru. Kairo menegaskan bahwa wilayah tersebut harus tetap menjadi bagian dari Palestina yang sah, bukan sebuah entitas terpisah. Hal ini sesuai dengan komitmen Mesir mendukung solusi dua negara yang telah lama diperjuangkan komunitas internasional.

Posisi Mesir siap gabung pasukan juga menegaskan peran Kairo sebagai mediator utama konflik Timur Tengah. Bersama Amerika Serikat dan Qatar, Mesir berulang kali memfasilitasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Dengan sikap terbaru ini, Mesir ingin menegaskan bahwa stabilitas kawasan hanya dapat dicapai melalui jalur politik, bukan militer semata.

Baca juga : 1.760 Warga Palestina Tewas Saat Cari Bantuan di Gaza

Mesir berharap, bila syarat terpenuhi, kehadirannya dalam pasukan internasional dapat memberikan legitimasi lebih luas bagi penyelesaian konflik. Hal ini tidak hanya akan memperkuat keamanan Gaza, tetapi juga membuka jalan menuju pengakuan negara Palestina oleh lebih banyak pihak internasional.

Dengan langkah ini, Mesir menegaskan bahwa dukungannya bagi Palestina tidak sekadar simbolis. Partisipasi nyata dalam pasukan internasional, jika terjadi, akan menjadi bagian dari strategi besar mengakhiri konflik panjang dan memberi kesempatan baru bagi tercapainya perdamaian abadi di Timur Tengah.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *