Aksi Nekat Pelempar Batu KRL Bogor
Kasus pelempar batu KRL Bogor kembali terjadi, menghebohkan warga serta para pengguna transportasi publik. Insiden ini terjadi pada Jumat, 11 Juli 2025, sekitar pukul 16.05 WIB. Saat itu, rangkaian KRL CLI‑125 tengah melaju dari Stasiun Cilebut menuju Bogor. Tiba-tiba, sebuah batu besar dilemparkan dari atas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pasar Anyar, tepat mengenai kaca pintu kereta bagian belakang. Benturan keras itu membuat kaca retak parah dan menimbulkan kepanikan di antara para penumpang.
Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka serius dalam kejadian tersebut. Namun, kerugian material yang ditimbulkan sangat signifikan, karena kereta tidak bisa digunakan untuk operasional hingga tiga hari ke depan. Pihak KAI Commuter pun langsung bergerak cepat melakukan investigasi dan perbaikan. Pelaku pelempar batu KRL Bogor berhasil diamankan beberapa saat setelah kejadian dan kini telah diserahkan ke pihak kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut.
Dampak Kerusakan dan Kerugian
Aksi pelempar batu KRL Bogor tidak hanya merusak kaca kereta, tetapi juga mengganggu jadwal operasional KRL. Rangkaian CLI‑125 terpaksa harus masuk bengkel untuk proses perbaikan kaca serta pengecekan menyeluruh terhadap sistem keselamatan. Pihak KAI Commuter memperkirakan kereta tidak akan bisa digunakan setidaknya selama tiga hari. Ini tentu memengaruhi arus penumpang, terutama di rute Bogor-Jakarta Selatan yang dikenal sangat padat.
Menurut VP KAI Commuter, Joni Martinus, tindakan pelaku pelempar batu KRL Bogor sangat berbahaya dan termasuk perbuatan kriminal yang bisa membahayakan nyawa banyak orang. KAI Commuter akan mendukung penuh proses hukum agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Undang-undang Perkeretaapian Nomor 23 Tahun 2007, serta pasal-pasal dalam KUHP, mengancam hukuman berat bagi pelaku kejahatan yang menimbulkan bahaya terhadap transportasi publik.
Selain kerugian material, insiden pelempar batu KRL Bogor juga menimbulkan keresahan di kalangan pengguna KRL. Banyak penumpang khawatir keselamatan mereka terancam. Beberapa bahkan mengaku trauma setelah mendengar suara kaca pecah dan kepanikan penumpang lainnya. KAI Commuter pun meminta masyarakat untuk tetap tenang dan melaporkan jika melihat aktivitas mencurigakan di sekitar jalur kereta.
Langkah Pencegahan dan Edukasi
Pihak KAI Commuter menegaskan akan meningkatkan pengawasan di titik-titik rawan, termasuk di sekitar JPO Pasar Anyar. Pengawasan rutin dan patroli akan digencarkan demi mencegah kejadian serupa. Selain itu, KAI Commuter juga akan bekerja sama dengan pihak kepolisian serta pemerintah daerah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya aksi pelempar batu KRL Bogor.
Pemerintah Kota Bogor juga akan terlibat aktif dalam sosialisasi, terutama kepada para remaja yang kerap melakukan aksi iseng namun berujung fatal. Sosialisasi ini akan disampaikan melalui sekolah, komunitas, serta media sosial. Masyarakat diimbau segera melapor bila mengetahui atau melihat aksi pelempar batu KRL Bogor, sehingga pelaku bisa segera diamankan sebelum terjadi kerusakan atau korban.
Baca juga : Guru Ngaji di Jaksel Diduga Cabuli 10 Anak, Polisi Gerak Cepat
Ke depan, KAI Commuter berharap tindakan tegas terhadap pelaku pelempar batu KRL Bogor bisa menimbulkan efek jera. Semua pihak sepakat bahwa keselamatan perjalanan kereta api adalah prioritas utama, dan tindakan vandalisme tidak bisa ditoleransi. Masyarakat juga diharapkan lebih peduli menjaga fasilitas publik agar transportasi massal tetap aman dan nyaman bagi semua penumpang.
Kasus pelempar batu KRL Bogor bukan sekadar ulah iseng, melainkan tindakan kriminal yang membahayakan banyak nyawa. Penindakan hukum tegas, pengawasan ketat, dan edukasi masyarakat menjadi kunci untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang. KAI Commuter bersama aparat terus berupaya meningkatkan keamanan demi kenyamanan seluruh pengguna KRL.