Written by 1:42 pm HotgetNews Views: 1

Penembakan KKB Nabire Konvoi Kapolda Diserang

Penembakan KKB Nabire Konvoi Kapolda Diserang

Penembakan KKB Nabire kembali memantik perhatian publik setelah rombongan Kapolda Papua Tengah Brigjen Alfred Papare disergap saat meninjau lokasi kejadian sebelumnya di wilayah Nabire Barat. Dalam perjalanan kembali, dua kendaraan di barisan belakang terkena tembakan dan empat anggota polisi terluka. Satu orang warga sipil dilaporkan tewas dari insiden terpisah di koridor yang sama pada hari itu. Informasi awal menyebut keterlibatan kelompok bersenjata yang kerap beroperasi di lintasan hutan dan perbukitan setempat, memanfaatkan medan sempit untuk menyergap dari jarak sulit terlihat.

Pasca penembakan KKB Nabire, evakuasi medis dilakukan ke fasilitas kesehatan di Nabire, dengan satu korban dirujuk lebih lanjut. Aparat menutup sementara jalur rawan dan melakukan penyisiran guna mengamankan masyarakat yang beraktivitas pagi hari. Pemeriksaan balistik dan olah tempat kejadian perkara diprioritaskan untuk memetakan arah tembakan, titik sembunyi, serta kemungkinan rute lari pelaku. Situasi lalu lintas berangsur normal setelah sterilisasi.

Kronologi, Korban, dan Pengamanan Rute

Rangkaian peristiwa dimulai dari tembakan ke sebuah mobil warga pada koridor KM 17–20 yang menewaskan satu warga sipil dan melukai beberapa orang. Tak lama, konvoi kepolisian yang sedang kembali dari peninjauan lokasi terdahulu juga disasar. Tembakan mengenai mobil dinas dan sebuah kendaraan sipil yang mengangkut empat personel; dua mengalami luka serpihan, satu terkena di bahu, dan satu lainnya cedera ringan. Dalam keadaan sergap, driver diperintahkan menjaga kecepatan terukur sambil mencari lokasi berlindung untuk evakuasi. Brimob diperbantukan memperkuat perimeter dan melakukan penyisiran menyusuri tebing rendah serta semak padat, sehingga akses warga ke pasar dan fasilitas publik dapat dibuka dengan pengawalan.

Sebagai langkah cepat, pos pengamanan didirikan di simpul-simpul jalur Nabire–Topo. Sterilisasi jalan memanfaatkan kombinasi patroli roda dua dan kendaraan double cabin yang lincah di medan kerikil. Aparat memetakan titik choke point agar rombongan logistik dan layanan vital tidak tersendat. Dalam konteks penegakan hukum, penembakan KKB Nabire menjadi dasar peningkatan status pengamanan sementara, sembari mendorong warga melaporkan aktivitas mencurigakan di sekitar pemukiman dan kebun produktif.

Baca juga : Gempa Nabire Papua, Jembatan Putus, Bandara Rusak

Fokus lanjutan berada pada pengejaran pelaku yang diduga terkait jaringan lokal. Tim gabungan mengolah proyektil, jarak tembak, dan pola sebaran selongsong untuk memperkirakan arah masuk-keluar pelaku, sekaligus memadukan laporan intelijen lapangan. Pemeriksaan CCTV jalur kota, call data record, serta penguatan pos spotter di punggung bukit dipakai untuk memutus mobilitas kelompok kecil yang berpindah cepat. Pendekatan keamanan diarahkan tetap proporsional agar rutinitas warga—sekolah, pasar, layanan kesehatan—tidak terganggu lebih lama dari yang diperlukan, sementara aparat menjaga kehadiran terlihat pada jam sibuk.

Dampak sosial ekonomi direspons dengan komunikasi publik terukur: jadwal buka-tutup jalan diumumkan, rute alternatif disiapkan, dan pengusaha angkutan diberi panduan waktu aman. Pemerintah daerah mengoordinasikan dukungan bagi korban dan keluarga, termasuk perawatan lanjutan serta pendampingan psikologis. Dalam jangka pendek, patroli malam dan random checkpoint dipertahankan hingga ancaman menurun. Jangka menengah, evaluasi lampu penerangan, early warning berbasis warga, dan koordinasi antarsektor diperkuat agar ruang gerak pelaku kian sempit. Dengan langkah terpadu, penembakan KKB Nabire diharapkan menjadi momentum perbaikan pengamanan rute strategis sembari memastikan aktivitas masyarakat kembali normal dan layanan publik tetap berjalan.

Close