Peristiwa rumah Uya Kuya jarah di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, menjadi perhatian publik. Presenter sekaligus anggota DPR nonaktif ini menyampaikan sikapnya melalui media sosial usai rumahnya dibobol massa pada awal September 2025. Alih-alih melontarkan amarah, Uya Kuya memilih menuliskan pesan singkat bernada ikhlas.
Dalam unggahan di Instagram Story, Uya Kuya mengatakan, “Semoga apa yang kalian ambil bermanfaat buat kalian.” Pernyataan ini sontak menuai berbagai reaksi dari warganet. Sebagian mengapresiasi sikap tenang dan legowo yang ia tunjukkan, sementara lainnya merasa prihatin atas kejadian yang menimpa keluarganya. Meski berusaha tabah, Uya Kuya tidak menampik rasa sedih karena penjarahan tersebut juga berdampak pada hal yang sangat personal baginya.
Ungkapan Sedih Kehilangan Kucing Peliharaan
Di balik sikap ikhlasnya, Uya Kuya mengaku tidak bisa menutupi kesedihan. Dalam keterangan lain, ia menegaskan bahwa penjarahan tidak hanya menyasar barang-barang di rumah, tetapi juga kucing peliharaan yang ia rawat bersama keluarga. Hilangnya hewan kesayangan tersebut menjadi pukulan emosional tersendiri.
Kucing-kucing yang biasa menghiasi rumah kini ikut lenyap bersama barang-barang lain yang diambil massa. Menurut Uya Kuya, hal ini membuat keluarganya merasa kehilangan lebih dalam dibanding kerugian materi. Ucapan itu menunjukkan bahwa meskipun rumah Uya Kuya dijarah, ada aspek emosional yang sulit diganti. Publik pun ikut bersimpati, banyak yang berharap hewan peliharaannya dapat ditemukan kembali.
Insiden rumah Uya Kuya dijarah memunculkan beragam komentar dari masyarakat. Sebagian besar netizen menyampaikan doa dan dukungan agar keluarga Uya tetap tabah menghadapi cobaan. Banyak pula yang menilai sikap ikhlasnya patut dicontoh, karena tidak semua orang mampu bersabar dalam kondisi serupa.
Baca juga : Rumah Sri Mulyani Dijarah, Menkeu Angkat Bicara
Meski demikian, kasus ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan publik. Warganet menyoroti bagaimana rumah seorang figur publik bisa menjadi sasaran penjarahan secara terang-terangan. Uya Kuya sendiri memilih tidak memperpanjang polemik dan menutup pernyataannya dengan kalimat sederhana, “Intinya aku ikhlas saja.” Pesan tersebut menjadi simbol ketegaran seorang public figure di tengah ujian hidup yang berat. Bagi banyak orang, responnya menjadi pengingat pentingnya tetap tenang meskipun rumah Uya Kuya dijarah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.