Polisi Amankan Puluhan Pelajar Demo Stasiun di Jakarta

Polisi Amankan Puluhan Pelajar Demo Stasiun di Jakarta

Polda Metro Jaya mengamankan puluhan remaja terkait kasus pelajar demo stasiun di Jakarta pada Kamis (28/8/2025). Sebagian besar pelajar tersebut diamankan di Stasiun Palmerah dan Tanah Abang ketika hendak bergabung dengan massa aksi buruh di depan Gedung DPR/MPR RI.

Dari hasil pemeriksaan, polisi menemukan sejumlah barang bukti berbahaya seperti busur panah, petasan, hingga perlengkapan pelindung seperti kacamata anti-gas air mata. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa kelompok pelajar bukan sekadar ikut serta, tetapi sudah menyiapkan diri untuk menghadapi potensi bentrokan.

Langkah pengamanan dilakukan untuk mencegah aksi anarkis yang bisa mengganggu ketertiban umum dan membahayakan keselamatan masyarakat. Polisi menegaskan bahwa keterlibatan pelajar dalam aksi massa akan ditindak secara serius, sembari mengingatkan orang tua agar lebih aktif mengawasi anak-anak mereka di tengah meningkatnya risiko aksi jalanan.

Barang Bukti dan Jumlah Pelajar Diamankan

Kasus pelajar demo stasiun mencuri perhatian publik karena jumlah yang diamankan tidak sedikit. Polda Metro Jaya melaporkan 54 pelajar ditahan di Stasiun Palmerah dan Tanah Abang. Di lokasi lain, tepatnya Stasiun Sudimara, polisi juga mengamankan enam remaja tambahan, dua di antaranya pelajar SMA.

Barang bukti yang ditemukan cukup mengejutkan. Selain busur panah dan petasan, ada juga catatan percakapan di ponsel yang berisi ajakan untuk “siap tempur” saat bergabung dengan massa di DPR. Polisi menilai hal ini sebagai indikasi adanya provokasi yang bisa mengarah pada tindakan kekerasan.

Setelah diamankan, para pelajar tersebut dibawa ke kantor polisi untuk didata dan diperiksa lebih lanjut. Aparat menegaskan bahwa mereka yang terbukti membawa barang berbahaya atau melakukan tindakan melawan hukum akan diproses sesuai aturan. Sementara yang masih berstatus pelajar aktif akan dikembalikan ke pihak sekolah dan orang tua dengan catatan pembinaan.

Polisi menekankan bahwa pencegahan kasus serupa menjadi prioritas setelah insiden pelajar demo stasiun ini. Aparat telah menyiagakan ribuan personel gabungan di sejumlah titik strategis, termasuk stasiun kereta dan jalur menuju kompleks DPR. Patroli intensif dilakukan sejak pagi untuk memantau pergerakan kelompok remaja.

Baca juga : Lita Gading Dilaporkan Ahmad Dhani, Siap Jalani Proses Hukum

Selain pengamanan fisik, langkah edukasi juga terus digencarkan. Polisi bekerja sama dengan sekolah-sekolah di Jakarta dan sekitarnya untuk mengimbau siswa agar tidak ikut serta dalam aksi unjuk rasa yang berpotensi ricuh. Para guru dan orang tua diharapkan lebih aktif memberikan pemahaman tentang risiko hukum dan keselamatan yang dapat mengancam jika terlibat.

Kehadiran pelajar dalam aksi massa seringkali menambah kompleksitas pengamanan karena mereka belum sepenuhnya memahami konsekuensi hukum maupun dampak sosial dari tindakannya. Oleh karena itu, aparat meminta semua pihak bersinergi menjaga ketertiban. Insiden pelajar demo stasiun menjadi peringatan keras bagi pemerintah, sekolah, dan keluarga untuk lebih sigap dalam mencegah keterlibatan generasi muda dalam aksi berisiko tinggi.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *