Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menegaskan pentingnya agar Prabowo tanggapi aksi protes yang kini merebak di berbagai daerah dengan langkah nyata. Menurutnya, pernyataan maaf atau janji tindak lanjut tidak cukup untuk meredakan ketegangan sosial yang timbul dari berbagai kebijakan kontroversial.
Mahfud menilai pemerintah harus segera menyiapkan kebijakan konkret, baik berupa revisi regulasi maupun pengendalian anggaran, agar keresahan masyarakat dapat ditangani secara tuntas. Ia menekankan bahwa publik sudah terlalu sering mendengar pernyataan simbolis tanpa tindakan nyata. Karena itu, Mahfud meminta Presiden Prabowo untuk menunjukkan komitmen melalui kebijakan yang jelas.
Kritik ini muncul di tengah meningkatnya aksi demonstrasi, terutama terkait polemik tunjangan DPR dan insiden tragis yang memicu kemarahan publik. Bagi Mahfud, momen ini harus dijadikan sebagai ujian kepemimpinan nasional, di mana Prabowo tanggapi aksi protes tidak boleh sebatas kata-kata, tetapi diwujudkan dalam kebijakan konkret.
Mahfud Tekankan Pentingnya Kebijakan
Dalam pernyataannya, Mahfud menyoroti perlunya Prabowo tanggapi aksi protes dengan solusi yang dapat langsung dirasakan masyarakat. Menurutnya, pemerintah harus segera meninjau ulang kebijakan tunjangan DPR yang menimbulkan kecemburuan sosial, serta memberikan kepastian hukum atas berbagai kasus yang menjadi sorotan publik.
Ia menambahkan, permintaan maaf yang berulang kali disampaikan pejabat negara justru semakin menurunkan tingkat kepercayaan publik jika tidak dibarengi langkah perbaikan. Dengan adanya kebijakan nyata, diharapkan masyarakat dapat melihat keseriusan pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan.
Mahfud menilai, momentum aksi protes bisa menjadi titik balik bagi pemerintahan. Jika dikelola dengan baik, hal ini dapat menguatkan legitimasi Presiden. Sebaliknya, jika respons pemerintah tidak tepat, gelombang ketidakpuasan bisa semakin meluas. Karena itu, ia kembali menegaskan perlunya Prabowo tanggapi aksi protes dengan langkah konkret, bukan sekadar wacana.
Publik berharap agar Prabowo tanggapi aksi protes dengan sikap tegas dan kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Demonstrasi yang merebak saat ini mencerminkan adanya ketidakpuasan yang mendalam, terutama terhadap kebijakan yang dinilai tidak adil. Pemerintah perlu menangkap pesan ini sebagai alarm politik sekaligus momentum untuk melakukan reformasi.
Mahfud juga menyarankan agar pemerintah membuka ruang dialog lebih luas dengan kelompok masyarakat sipil, mahasiswa, serta tokoh masyarakat. Dengan begitu, solusi yang ditawarkan bukan hanya berasal dari elite, tetapi juga mencerminkan aspirasi rakyat.
Jika langkah konkret segera diambil, aksi protes bisa berubah menjadi momentum positif untuk memperkuat demokrasi. Namun, jika pemerintah mengabaikannya, potensi krisis kepercayaan akan semakin besar. Oleh sebab itu, publik kini menunggu bagaimana Prabowo tanggapi aksi protes dalam bentuk kebijakan nyata yang mampu menjawab tuntutan rakyat.
