Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti serius fenomena serakahnomic eksploitasi yang dinilai merugikan rakyat dan merusak tatanan kehidupan berbangsa. Istilah ini sebelumnya digunakan Presiden Prabowo untuk menggambarkan perilaku segelintir orang yang memanfaatkan sumber daya secara berlebihan demi keuntungan pribadi, tanpa memedulikan dampaknya bagi masyarakat.
Dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Kompleks Parlemen, Jakarta, Puan menegaskan bahwa praktik seperti tambang ilegal, judi online, hingga perdagangan narkoba merupakan bagian dari fenomena serakahnomic eksploitasi. Menurutnya, tindakan ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga menggerogoti moral bangsa.
Puan menambahkan bahwa rakyat dengan etos kerja tinggi—mulai dari petani, nelayan, buruh, hingga tenaga kesehatan—seringkali menjadi korban dari ulah segelintir pihak yang serakah. Karena itu, ia mendorong langkah tegas lintas sektor untuk memberantas fenomena ini demi keadilan sosial.
Dampak Serius Bagi Ekonomi dan Masyarakat
Fenomena serakahnomic eksploitasi tidak hanya berdampak pada kerugian finansial negara, tetapi juga menimbulkan kerusakan lingkungan yang masif. Tambang ilegal, misalnya, menghancurkan ekosistem, merusak lahan pertanian, dan mengganggu kehidupan warga sekitar.
Selain itu, judi online yang marak juga menyebabkan masalah sosial, mulai dari meningkatnya utang rumah tangga, kekerasan dalam keluarga, hingga menurunnya produktivitas kerja. Puan menegaskan, kerusakan yang ditimbulkan dari fenomena serakahnomic eksploitasi jauh lebih besar daripada keuntungan yang dinikmati pelaku.
Ia menilai bahwa penegakan hukum harus dilakukan tanpa pandang bulu, serta disertai perbaikan regulasi yang ketat. Langkah ini penting untuk memutus mata rantai eksploitasi dan memberikan efek jera bagi para pelaku.
Baca juga : Politikus Golkar Akui Sulit Dapat Duit Halal DPR
Menghadapi fenomena serakahnomic eksploitasi, Puan mengajak seluruh elemen bangsa—pemerintah, aparat penegak hukum, sektor swasta, dan masyarakat—untuk bersatu memberantas praktik ini.
Menurutnya, pemberdayaan ekonomi rakyat menjadi kunci untuk mengurangi ketergantungan terhadap praktik ilegal. Program penguatan UMKM, pembangunan infrastruktur desa, dan pemerataan akses modal harus terus diprioritaskan.
Lebih lanjut, Puan menekankan pentingnya pendidikan karakter sejak dini agar generasi muda tumbuh dengan integritas tinggi, sehingga tidak mudah tergoda untuk terlibat dalam fenomena serakahnomic eksploitasi. Ia percaya, dengan kerja sama dan komitmen kuat, Indonesia mampu keluar dari jerat perilaku serakah yang mengancam masa depan bangsa.