Written by 2:39 am HotgetNews Views: 1

Rexy Mainaky Siap Mundur Usai Target Emas Malaysia Gagal

Rexy Mainaky Siap Mundur Usai Target Emas Malaysia Gagal

Rexy Mainaky siap mundur dari kursi direktur kepelatihan ganda BAM setelah tim badminton Malaysia gagal memenuhi target empat emas di SEA Games 2025. Pernyataan tersebut muncul usai evaluasi performa yang dinilai belum sesuai harapan, meski Malaysia masih membawa pulang total sembilan medali dari cabang bulu tangkis. Dari target emas, Malaysia hanya meraih satu emas, dua perak, dan enam perunggu, membuat tekanan publik terhadap program ganda kembali menguat.

Satu-satunya emas datang dari ganda putri Pearly Tan dan M. Thinaah yang menutup final dengan kemenangan tiga gim. Di sisi lain, ganda putra Aaron Chia dan Soh Wooi Yik harus puas dengan perak, sementara sejumlah sektor lain terpeleset pada fase semifinal dan final. Rexy Mainaky siap mundur jika diminta, menegaskan ia siap menanggung tanggung jawab atas hasil yang tidak mencapai target, sekaligus membuka ruang evaluasi menyeluruh terhadap proses pembinaan dan strategi pertandingan.

Sorotan terbesar kini tertuju pada bagaimana BAM merumuskan langkah berikutnya, termasuk penataan target yang lebih realistis dan perbaikan pola persiapan turnamen. Keputusan akhir terkait posisi Rexy diperkirakan akan mengikuti hasil rapat internal, sekaligus mempertimbangkan kebutuhan stabilitas tim menuju agenda internasional berikutnya.

Rincian Hasil SEA Games dan Momen Emas Pearly-Thinaah

Target empat emas yang ditetapkan BAM sejak awal menjadi bahan perbincangan karena standar tersebut menuntut dominasi di sektor ganda dan campuran. Namun dalam realisasinya, Malaysia hanya mampu mengamankan satu emas, dengan Pearly-Thinaah tampil sebagai penyelamat wajah tim. Kemenangan mereka menjadi sorotan karena memperlihatkan mental tanding yang kuat dalam laga tiga gim, sekaligus mengakhiri penantian panjang Malaysia untuk gelar ganda putri di SEA Games.

Di sektor ganda putra, Aaron-Soh yang diandalkan untuk emas gagal mengunci kemenangan di final dan harus menerima perak. Sementara itu, harapan dari ganda campuran juga tidak berbuah emas setelah pasangan unggulan tersingkir sebelum partai puncak. Rexy Mainaky siap mundur dalam situasi seperti ini dipandang sebagai bentuk akuntabilitas, namun di saat yang sama juga memunculkan pertanyaan mengenai apakah masalahnya terletak pada strategi, kedalaman skuad, atau faktor tekanan turnamen.

Meski target emas tidak tercapai, total sembilan medali menunjukkan Malaysia masih memiliki konsistensi di papan atas regional. Namun, publik dan federasi melihat perolehan medali saja tidak cukup jika target utama adalah memperkuat dominasi dan membangun fondasi menuju level dunia. Evaluasi performa di sektor-sektor penentu kini menjadi agenda utama.

Pernyataan Rexy Mainaky siap mundur memicu respons dari pemain, termasuk pandangan bahwa tanggung jawab seharusnya bersifat kolektif. Sejumlah pihak menilai kegagalan target emas tidak semestinya dibebankan pada satu sosok pelatih saja, karena hasil di lapangan dipengaruhi kesiapan atlet, program latihan, strategi, dan dukungan manajemen. Dalam sudut pandang ini, yang dibutuhkan adalah evaluasi menyeluruh, bukan sekadar pergantian figur.

Baca juga : Emas Tenis Putri Indonesia Diraih Usai Final Dramatis

Di tingkat federasi, BAM dihadapkan pada keputusan yang sensitif. Jika Rexy benar-benar diganti, transisi kepelatihan harus dilakukan tanpa mengganggu struktur latihan pasangan utama. Jika dipertahankan, BAM perlu merumuskan pembaruan yang jelas agar kegagalan target tidak terulang. Rexy Mainaky siap mundur juga menandai bahwa tekanan terhadap proyek ganda Malaysia masih tinggi, terutama ketika sektor tersebut menjadi andalan untuk meraih gelar pada event regional.

Ke depan, fokus akan tertuju pada perbaikan kualitas kompetisi internal, penguatan pelapis, serta manajemen target yang lebih terukur. Hasil SEA Games menjadi pengingat bahwa keberhasilan tidak hanya ditentukan nama besar, tetapi juga konsistensi eksekusi di momen final. Apa pun keputusan BAM, publik kini menunggu langkah konkret, bukan sekadar pernyataan, agar Malaysia dapat kembali mengejar prestasi emas di ajang berikutnya.

Close