Written by 2:09 pm HotgetNews Views: 3

Siaga Bencana Polri dan Komitmen Kapolri di Depok

Siaga Bencana Polri dan Komitmen Kapolri di Depok

Siaga Bencana Polri menjadi tema Apel Kesiapan yang dipimpin Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Lapangan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, menegaskan kesiagaan nasional menghadapi ancaman hidrometeorologi. Dalam amanatnya, Kapolri menekankan tugas melindungi, mengayomi, dan melayani warga pada fase pra, saat, hingga pascabencana; dari evakuasi cepat, pengaturan lalu lintas, hingga dukungan komunikasi darurat. Barisan personel, kendaraan taktis, perahu karet, dan perlengkapan SAR diperiksa sebagai bagian dari standardisasi kesiapsiagaan lintas satuan.

Apel ini juga menekankan sinergi komando dan kendali antara Polri, BNPB, TNI, pemerintah daerah, relawan, serta komunitas lokal. Uji koordinasi lapangan diarahkan agar distribusi logistik, pembukaan akses, dan perlindungan kelompok rentan berjalan tanpa tumpang tindih. Dengan pengamanan rute yang presisi dan informasi publik yang jelas, Polri diharapkan menjadi jangkar ketertiban saat penanganan darurat, sekaligus memastikan pemulihan sosial ekonomi berlangsung cepat dan tertib.

Penguatan Personel, Peralatan, dan Prosedur Lapangan

Apel menampilkan kekuatan personel dari Brimob, Sabhara, Lantas, hingga kedokteran kepolisian; masing-masing diuji pada skenario bencana banjir, longsor, dan kebakaran permukiman. Pemeriksaan perahu karet, alat selam, gergaji mesin, lampu penerangan, serta sistem komunikasi menjadi fokus agar keandalan operasional terpotret sebelum musim hujan. Simulasi evakuasi korban, pengaturan pengungsian, dan pengawalan distribusi bantuan dilakukan berjenjang supaya respons di lokasi kejadian berlangsung cepat. Dalam konteks ini, Siaga Bencana Polri diposisikan sebagai payung kerja terpadu yang menautkan SOP antarunit.

Kapolri menggarisbawahi pentingnya literasi keselamatan bagi masyarakat: rute evakuasi, titik kumpul, nomor darurat, hingga penanganan informasi hoaks. Polda dan Polres diminta mengaktifkan posko siaga, patroli daerah rawan, serta patroli siber untuk mencegah penipuan bantuan. Di wilayah dengan topografi ekstrem, pemetaan jalur alternatif dan penempatan alat berat diprioritaskan. Apabila kondisi memburuk, status siaga dapat ditingkatkan dengan pengerahan tambahan lintas satwil. Dengan penguatan ini, Siaga Bencana Polri diarahkan menjadi standar operasi yang konsisten di seluruh Indonesia.

Baca juga : Mahasiswa Desak Pembebasan Pedemo di Senayan

Keberhasilan tanggap darurat bergantung pada jejaring kerja; karena itu, Polri menekankan kolaborasi dengan BNPB, Basarnas, Dinas Sosial, dan fasilitas kesehatan. Sistem komando insiden digunakan agar keputusan lapangan seragam dan akuntabel. Polri memastikan pengamanan gudang logistik, pengawalan distribusi, serta pengaturan lalu lintas menuju jembatan dan jalan alternatif. Di titik pengungsian, unit Dokkes menyiapkan layanan kesehatan dan trauma healing, sementara fungsi Reskrim menjaga area dari potensi kriminalitas. Melalui mekanisme ini, Siaga Bencana Polri diharapkan menjamin rasa aman bagi kelompok rentan—anak, lansia, dan penyandang disabilitas.

Saluran informasi resmi diperkuat agar warga memperoleh peringatan dini, pembaruan kondisi jalan, dan panduan keselamatan. Polri mendorong partisipasi komunitas—RT/RW, relawan radio, dan pecinta alam—untuk memperluas jangkauan pesan darurat. Evaluasi pascakejadian dilakukan dengan indikator jelas: waktu respons, keselamatan petugas, dan tingkat kepuasan warga. Dengan tata kelola yang transparan serta latihan berkala, Siaga Bencana Polri menjadi fondasi pelayanan publik yang tangguh menghadapi musim ekstrem dan perubahan iklim.

Close