Silaturahmi Kertanegara Dua Jam antara Presiden Jokowi dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto berlangsung di kediaman Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Sabtu sore. Mensesneg Prasetyo Hadi menyebut percakapan menyoroti isu kebangsaan serta masukan untuk arah pemerintahan ke depan. Pertemuan berlangsung tertutup, namun dikemukakan sebagai bagian dari komunikasi rutin para pemimpin. Publik menaruh perhatian pada makna forum tersebut bagi kelancaran program dan kesinambungan koordinasi di tingkat pusat.
Usai pertemuan, Istana menyampaikan bahwa tidak ada pengumuman kebijakan baru yang bersifat final. Keduanya berdiskusi dalam suasana informal dan menjaga etika komunikasi antar lembaga. Pemerintah menekankan pentingnya jalur koordinasi yang tetap terbuka agar keputusan strategis bisa disiapkan oleh kementerian terkait. Informasi lanjutan akan disampaikan ketika proses internal rampung melalui mekanisme resmi.
Agenda Pertemuan dan Penjelasan Mensesneg
Pertemuan dua jam di rumah Prabowo Subianto berlangsung selepas agenda kenegaraan akhir pekan. Menurut Mensesneg Prasetyo Hadi, topik utama meliputi situasi kebangsaan, konsistensi layanan publik, dan saran untuk penguatan koordinasi pemerintahan. Dialog dilakukan empat mata dan keterangan resmi tidak merinci keputusan karena banyak pokok bahasan masih pada tahap pertimbangan lintas lembaga. Silaturahmi Kertanegara Dua Jam dijelaskan sebagai tradisi komunikasi yang lazim di antara dua pemimpin.
Dalam penjelasan itu, pemerintah menekankan disiplin informasi agar tidak memunculkan spekulasi. Rangkaian konsultasi tematik akan diatur kemudian bersama kementerian terkait, terutama pada agenda yang menyangkut anggaran dan pelayanan dasar. Mekanisme kerja tetap mengacu pada regulasi, sehingga keputusan final terbit setelah kajian, pengawasan, dan konsultasi publik seperlunya. Pendekatan tersebut diharapkan menjaga stabilitas, memberi kepastian bagi investor, dan memungkinkan transisi program berjalan tertib.
Baca juga : Prabowo Kumpulkan Parpol di Istana Bahas Krisis Politik
Di ranah politik, pertemuan Jokowi dan Prabowo dibaca sebagai sinyal terpeliharanya komunikasi negara pada level tertinggi. Konsistensi pesan dari Istana dan Kertanegara membantu meredam interpretasi berlebih yang kerap muncul seusai agenda tertutup. Sinkronisasi lintas kementerian akan memudahkan penyiapan rencana kerja, dari layanan publik hingga penguatan ekonomi. Pemerintah juga menegaskan bahwa setiap keputusan strategis tetap melewati mekanisme legislatif dan pengawasan internal.
Pada tahap berikutnya, publik menantikan penjelasan tematik yang lebih rinci mengenai prioritas awal pemerintahan. Pemerintah menyiapkan jadwal paparan berkala agar media dan masyarakat dapat menilai progres secara objektif. Silaturahmi Kertanegara Dua Jam dijadikan rujukan komunikasi, sehingga istilah dan angka yang disampaikan seragam di semua kanal. Transparansi proses menjadi kunci untuk menjaga akuntabilitas, sekaligus memastikan ruang kerja teknokratis tetap efektif.