Siswi SD Semarang Terpaksa Lewat Sungai Demi Sekolah

Siswi SD Semarang Terpaksa Lewat Sungai Demi Sekolah

Sebuah video yang menunjukkan siswi SD lewat sungai untuk berangkat ke sekolah viral di media sosial dan menuai perhatian publik. Anak perempuan berinisial JES, siswi kelas II SDN Sampangan 01, Kota Semarang, Indonesia terlihat berjalan bersama ibunya menyusuri pinggiran sungai yang curam dan berisiko hanya untuk bisa sampai ke sekolah.

Peristiwa ini terjadi di kawasan Kelurahan Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang. Akses jalan utama menuju rumah keluarga JES ditutup permanen dengan tembok oleh pihak yang mengklaim kepemilikan lahan. Akibat penutupan tersebut, keluarga JES tidak lagi memiliki jalur keluar-masuk yang aman kecuali menuruni jalan setapak dan menyusuri pinggir Sungai Kaligarang.

Dalam video yang beredar, JES tampak mengenakan seragam lengkap dan membawa tas sekolah sambil dibimbing oleh ibunya melintasi medan yang licin. Kejadian ini langsung memicu simpati masyarakat serta sorotan terhadap lambannya penyelesaian konflik agraria di daerah perkotaan.

Sengketa Lahan Jadi Pemicu Utama

Diketahui bahwa penutupan akses tersebut berawal dari sengketa lahan antara keluarga JES dan pihak lain yang mengklaim memiliki hak atas tanah tersebut. Kasus ini bahkan telah melalui proses hukum dan berujung pada keputusan pengadilan yang menguatkan pihak penggugat. Setelah putusan keluar, tembok dibangun untuk menutup jalan selebar sekitar dua meter yang sebelumnya menjadi satu-satunya akses keluarga tersebut.

Ayah JES, seorang pemulung, kini tengah mengajukan banding atas vonis hukum yang dijatuhkan. Sementara itu, keluarga tidak punya pilihan lain selain mengambil jalur ekstrem untuk melakukan aktivitas harian, termasuk mengantar anak mereka ke sekolah.

Baca juga : BPS, Orang Miskin RI Berpengeluaran Rp20 Ribu per Hari

Viralnya video siswi SD lewat sungai ini mengundang beragam respons dari masyarakat. Banyak yang menyuarakan keprihatinan atas kondisi JES dan keluarganya, serta meminta pemerintah segera turun tangan menyelesaikan masalah tersebut. Dinas Pendidikan Kota Semarang dan pemerintah kelurahan telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi.

Wali Kota Semarang, melalui juru bicaranya, menyampaikan bahwa pihaknya sedang mencari solusi agar siswi tersebut bisa mendapatkan akses yang aman menuju sekolah. Pemerintah juga akan berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk memastikan JES tetap bisa mengikuti proses belajar mengajar tanpa harus melalui rute yang membahayakan nyawanya.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *