Written by 4:54 pm HotgetNews Views: 2

Tragedi Al Khoziny Data Resmi 37 Korban

Tragedi Al Khoziny Data Resmi 37 Korban

Tragedi Al Khoziny mengguncang Buduran, Sidoarjo, ketika bangunan musala bertingkat di kompleks pesantren ambruk saat waktu salat sore. Puluhan santri berada di ruang ibadah ketika lantai atas mendadak jatuh dan menimpa area padat di bawahnya. Tim gabungan segera memetakan jalur aman, mengevakuasi korban, dan memasang penyangga untuk mencegah runtuhan susulan. Area berbahaya disterilkan agar ambulans, alat berat, dan tenaga medis dapat bermanuver tanpa hambatan.

Pemerintah daerah membuka posko informasi, layanan kesehatan, serta dukungan psikologis bagi keluarga santri. Data resmi dipublikasikan berkala untuk mencegah simpang siur dan menjaga konsistensi laporan lapangan. Prioritas operasi tetap pada penyelamatan, identifikasi jenazah, dan keselamatan petugas yang bekerja di bawah tekanan waktu. Investigasi teknis berlangsung paralel untuk menilai perencanaan, mutu material, dan kepatuhan prosedur pada struktur yang terdampak.

Koordinasi lintas instansi berlangsung tiap jam melalui pos komando. Rute evakuasi dijaga steril, dengan penerangan tambahan untuk operasi malam. Semua temuan dicatat ketat sebagai dasar evaluasi dan akuntabilitas.

Kronologi Runtuh dan Respons Lapangan

Suara retak terdengar dari sisi barat musala beberapa saat sebelum lantai atas ambles dan menimpa jamaah di bawahnya. Asap debu langsung memenuhi ruang, membuat jarak pandang terbatas dan komunikasi terputus. Komandan operasi memutus aliran listrik, menetapkan zona merah, dan mengarahkan jalur keluar darurat yang paling aman. Tragedi Al Khoziny kemudian dijadikan istilah operasional di log lapangan agar prioritas penyelamatan, stabilisasi struktur, dan rujukan medis tertulis jelas.

Penggalian manual dipilih terlebih dahulu untuk melindungi kantong udara, sambil memasang penyangga pada balok yang melemah. Setiap segmen pembongkaran diuji stabilitasnya dengan kamera dan sensor terkalibrasi baik. Setelah persetujuan keluarga, alat berat digerakkan secara bertahap untuk membuka rongga terjepit tanpa menambah risiko. Lokasi dibagi menjadi sektor kecil sehingga penyisiran dapat berjalan serentak, sementara perimeter dijaga agar ambulans dan logistik bergerak lancar.

Tim K9 dikerahkan untuk menelusuri ruang sempit, sementara petugas kesehatan menyiapkan triase di tenda depan agar klasifikasi luka berlangsung cepat. Shift kerja dijadwalkan ketat untuk mencegah kelelahan dan menjaga keselamatan saat manuver puing. Penerangan tambahan dipasang, dan jalur komunikasi radio dipantau terus menerus untuk mencegah miskomunikasi, sementara setiap perubahan cuaca dicatat karena hujan dapat melemahkan tumpuan sementara dan menambah risiko runtuhan susulan. Peralatan pelindung wajib dikenakan dan diawasi petugas keselamatan lokasi setiap saat.

Per Minggu, 5 Oktober 2025, jumlah korban meninggal tercatat 37 orang, sementara puluhan lainnya dirawat di rumah sakit rujukan. Identifikasi dilakukan menggunakan prosedur DVI agar pemulangan berjalan tertib dan menghormati keluarga. Posko kesehatan, dapur umum, serta layanan psikososial beroperasi sepanjang hari, dibantu relawan yang mengelola kebutuhan dasar. Rekap rumah sakit dan catatan kepolisian disinkronkan pada jam tetap agar angka resmi tetap konsisten di semua kanal informasi.

Baca juga : Tragedi Ponpes Sidoarjo Kronologi Evakuasi dan Dampak

Pemeriksaan teknis memfokuskan izin penambahan lantai, perhitungan beban, mutu material, serta metode pengerjaan dan pengawasan. Jika pelanggaran terbukti, proses hukum ditempuh transparan demi keadilan dan pencegahan kejadian serupa. Tragedi Al Khoziny dijadikan pelajaran kebijakan untuk memperkuat inspeksi berkala, simulasi evakuasi, dan sertifikasi keselamatan bangunan pendidikan. Rencana pemulihan memasukkan pemantauan lingkungan, pengelolaan limbah bongkaran, serta evaluasi pascakejadian yang diumumkan dengan tenggat dan penanggung jawab jelas.

Pemerintah kabupaten menanggung biaya pemakaman, membuka saluran aduan, dan menyediakan konsultasi hukum bagi keluarga. Transparansi anggaran dipublikasikan secara berkala dalam ringkasan mudah dibaca lengkap dengan jadwal penyaluran bantuan, sementara sekolah dan pesantren sekitar diminta mengaudit bangunan berisiko serta memperbarui rencana tanggap darurat. Hasil evaluasi akhir yang independen dipresentasikan ke publik agar kemajuan perbaikan dapat dipantau bersama dan memulihkan kepercayaan masyarakat; pelatihan rutin diwajibkan untuk siswa, pengajar, dan petugas keamanan setempat.

Close