Chelsea tampil penuh determinasi di Piala Dunia Antarklub 2025, meski awalnya dihantam kritik dan ejekan sebagai “pre-season bully.” Julukan ini muncul karena sejumlah pihak menilai keikutsertaan Chelsea di ajang tersebut hanya sekadar pemanasan musim panas, tanpa keseriusan mengejar gelar. Namun, semua narasi negatif itu dibalas tuntas di lapangan, ketika skuad Enzo Maresca menaklukkan dua tim kuat Brasil: Palmeiras dan Fluminense, untuk memastikan tiket ke partai final.
Sejak babak awal turnamen, sorotan publik begitu tajam mengarah ke Chelsea. Kekalahan 1-3 dari Flamengo di fase grup sempat memanaskan perdebatan soal kesiapan The Blues. Kekalahan itu bahkan disertai drama, ketika Nicolas Jackson yang baru masuk menggantikan rekan setimnya malah terkena kartu merah cepat akibat tekel keras. Kekalahan ini memunculkan kesan bahwa Chelsea belum siap untuk uji tanding serius, apalagi di level dunia.
Chelsea Balikkan Kritik Lewat Permainan Gemilang
Namun stigma tersebut runtuh total di laga perempat final saat Chelsea berhadapan dengan Palmeiras. Pertandingan sengit itu berakhir 2-1 untuk The Blues, dengan Cole Palmer akhirnya memecah kebuntuan gol setelah sembilan laga tanpa mencetak angka. Momen penting juga datang dari Estevão Willian, wonderkid Brasil yang baru berusia 18 tahun, yang tampil impresif dan mulai mendapat julukan “Messinho” karena kelincahan dan gaya mainnya yang mirip Lionel Messi. Gol penentu Chelsea lahir dari situasi bola mati, mematahkan dominasi SE Palmeiras yang sebelumnya mendikte jalannya laga.
Semangat Chelsea tidak kendur. Di semifinal melawan Fluminense, The Blues menunjukkan permainan dominan sejak awal. Sorotan utama justru datang dari João Pedro, penyerang yang baru direkrut Chelsea dari Brighton hanya enam hari sebelum pertandingan. Menariknya, Pedro adalah eks pemain Fluminense, dan pada laga ini ia membalas mantan klubnya dengan dua gol spektakuler. Gol pertamanya lahir dari tembakan keras luar kotak penalti, sementara gol kedua hasil tusukan cepat yang menusuk jantung pertahanan lawan. Chelsea menang 2-0 dan memastikan langkah ke final, menghapus semua cemooh “pre-season bully”.
Maresca Puji Mental Skuad, Tantangan di Final Menanti
Pelatih Enzo Maresca tak bisa menutupi kebanggaannya. Dalam konferensi pers usai laga, Maresca mengakui bahwa skuadnya tampil dewasa dan tak gentar meski sebelumnya dicibir. “Kami datang bukan untuk main-main. Ini bukan sekadar pre-season. Kami ingin gelar ini,” ujarnya tegas. Maresca memuji bagaimana timnya beradaptasi dalam atmosfer kompetisi, meski banyak kursi stadion kosong yang membuat suasana aneh bagi turnamen sekelas dunia.
Kemenangan atas dua raksasa Brasil tak hanya memulihkan reputasi Chelsea di mata publik, tetapi juga menunjukkan kedalaman skuad yang luar biasa. Cole Palmer, João Pedro, hingga Estevão Willian menjadi bintang baru yang menambah optimisme fans. Meskipun Cole Palmer sempat menunjukkan gestur frustrasi terhadap Nicolas Jackson karena peluang emas yang gagal diselesaikan, Maresca menegaskan semua itu hanya ekspresi pemain yang lapar akan kemenangan.
Tantangan berikutnya tak kalah berat. Chelsea harus menunggu pemenang duel Real Madrid vs PSG, dua tim yang memiliki kedalaman dan kualitas bintang bertabur nama besar. Apapun lawannya, Chelsea kini berada dalam posisi percaya diri tinggi untuk mengamankan trofi Piala Dunia Antarklub kedua mereka, setelah sebelumnya menjuarai edisi 2021.
Makna Kemenangan Bagi Chelsea
Kemenangan Chelsea di Piala Dunia Antarklub bukan sekadar prestasi, tetapi juga pesan tegas: klub ini menolak sekadar dijadikan bahan olok-olok. Dari awal dibully, The Blues kini menjadi ancaman nyata di turnamen ini. Maresca membuktikan dirinya mampu membangun karakter tim, meski masih relatif baru memimpin di Stamford Bridge.
Selain itu, kemenangan ini menegaskan betapa pentingnya regenerasi pemain. Chelsea kini memiliki barisan talenta muda yang tidak hanya bermain penuh energi, tetapi juga bisa tampil sebagai penentu hasil pertandingan. João Pedro, contohnya, langsung menjadi pahlawan hanya beberapa hari setelah diperkenalkan sebagai pemain baru.
Baca Juga : Rapor Pemain Real Madrid vs Dortmund, Guler Man of the Match, Courtois Penyelamat Kemenangan Dramatis
Jika berhasil membawa pulang trofi, Chelsea akan mengukir sejarah sebagai klub Inggris kedua yang mampu meraih dua gelar Piala Dunia Antarklub, menyamai capaian Manchester United. Namun yang terpenting, mereka berhasil membalikkan narasi negatif menjadi cerita keberhasilan.
Kini, publik Stamford Bridge menunggu klimaks kisah heroik The Blues di laga final. Mampukah Chelsea menuntaskan balas dendam sempurna dan mengangkat trofi dunia sekali lagi? Waktu akan segera menjawabnya.