Hasil Kualifikasi Mandalika menempatkan Bezzecchi di pole, Aldeguer P2, Raul Fernandez P3, Marquez P9; analisis grid untuk Sprint dan balapan. Hasil Kualifikasi MotoGP Mandalika menempatkan Marco Bezzecchi di posisi start terdepan setelah mencetak waktu unggul pada sesi penentuan grid. Catatan waktunya menjadi patokan baru bagi para rival, sementara Fermin Aldeguer dan Raul Fernandez mengunci baris depan untuk memaksimalkan peluang pada Sprint. Di baris ketiga, Marc Marquez bertengger di P9 dengan selisih tipis dari delapan besar, menyiapkan skenario serangan bertahap di awal lomba yang biasanya padat manuver.
Di luar tiga besar, dinamika sesi memperlihatkan pergeseran cepat antara sektor tercepat dan kepadatan lalu lintas di lap akhir. Beberapa pebalap memilih strategi dua kali “time attack” dengan penyegaran ban, yang berbuah lompatan posisi menjelang bendera kotak-kotak. Kondisi lintasan yang menghangat membuat jendela performa ban sempit, sehingga konsistensi putaran menjadi pembeda. Kehilangan tow atau salah kalkulasi ruang lap bersih terbukti mahal, terutama bagi nama-nama yang harus puas memulai dari tengah.
Kronologi Q1–Q2 dan Catatan Waktu
Sesi Q1 diwarnai perebutan dua tiket promosi dengan margin ketat. Mereka yang berhasil naik ke Q2 memanfaatkan ritme yang sudah “panas”, lalu langsung menaruh waktu banker sebelum kembali ke garasi untuk penyesuaian tekanan ban dan pemilihan gigi akhir. Saat menit-menit terakhir, lintasan menawarkan cengkeraman terbaik; barisan pertama terbentuk lewat kombinasi sektor merah di T2–T3 dan keberanian mengerem di tikungan terakhir. Dalam kepadatan itu, Bezzecchi menjaga ketenangan, memaksimalkan akselerasi keluar tikungan cepat, dan mengukir putaran ideal yang sulit dikejar.
Di belakangnya, Aldeguer menonjol lewat stabilitas pada fase masuk tikungan—membatasi goyangan saat trail braking—sementara Raul Fernandez konsisten menemukan apex bersih. Marquez fokus memangkas gap di sektor tengah dan menahan sepeda motor tetap lurus pada fase akselerasi yang rawan wheelspin. Strategi pendinginan ban pada lap in-lap terbukti membantu banyak pebalap mempertahankan performa ketika kembali keluar. Hasil sesi menegaskan jarak antarpesaing begitu tipis; satu kesalahan kecil pada garis balap langsung menggeser dua hingga tiga posisi, sehingga penguasaan ritme menjadi kunci di Sprint.
Baca juga : Persiapan MotoGP Mandalika Menuju Pekan Balap
Formasi start memberi keuntungan besar pada mereka yang berada di baris depan untuk mengontrol kecepatan masuk tikungan satu. Dengan paket motor yang efisien di sektor cepat, kombinasi Bezzecchi–Aldeguer–Fernandez berpotensi melepas diri lebih awal jika berhasil menghindari kontak. Marquez di P9 membutuhkan start bersih dan manuver cepat pada dua lap pertama, ketika tyre warm-up masih berlangsung dan celah overtake lebih mudah terbuka. Manajemen temperatur ban belakang akan menentukan apakah dorongan awal bisa diubah menjadi konsistensi hingga garis finis.
Bagi pebalap yang memulai dari tengah, peluang podium tetap ada melalui pilihan ban yang tepat dan undercut posisi saat rival mulai mengalami penurunan traksi. Tim memetakan dua skenario: menyerang agresif di awal atau menjaga ban untuk serangan akhir. Pit wall menegaskan pentingnya menjaga track position karena Mandalika menghukum kesalahan kecil pada bagian berpasir. Dalam konteks perebutan poin, strategi bertahan hidup sama pentingnya dengan kecepatan mentah. Jika safety window dan cuaca mendukung, mereka yang cermat membaca degradasi memiliki kesempatan menyalip kelompok depan pada lap-lap kritis. Sebagai rujukan umum, slipstream di lintasan lurus utama bisa menjadi alat penentu ketika jarak waktu begitu rapat menjelang bendera finis.