Pedro Acosta mungkin belum menyabet podium musim ini, tapi perhatian padanya justru semakin besar. Di balik layar MotoGP, pergerakan nama-nama besar mulai terasa. Valentino Rossi, sosok yang tak pernah jauh dari kontroversi dan strategi, kabarnya punya rencana yang bisa mengubah jalannya musim depan.
Apa hubungannya Acosta dan Rossi?
Kondisi Acosta di KTM bisa dibilang naik-turun. Beberapa seri memang menjanjikan, tapi secara keseluruhan, pencapaiannya belum membuat gebrakan. Finis di P4 itu bagus, tapi tidak cukup untuk membuat nama Anda diperhitungkan dalam perebutan gelar. Apalagi, di dua race terakhir ia bahkan gagal menyelesaikan balapan.
Kini muncul rumor: Acosta bisa hengkang. Dan tujuan utamanya? Ducati. Tapi bukan sekadar Ducati tim utama melainkan tim satelit VR46 milik Rossi. Ya, yang dulunya rival sengit Marquez ini kini sedang membangun pasukannya sendiri.
Menurut pengamat lama dunia MotoGP, Carlo Pernat, Rossi sudah memperhatikan Acosta sejak lama. Bahkan dia dikabarkan menyebut Acosta sebagai sosok yang bisa “mengganggu langkah Marquez.” Bayangkan saja, jika benar Acosta hijrah ke tim Ducati, lalu mendapatkan motor yang layak dan setelan yang pas bisa jadi justru dia yang menghalangi Marquez menyentuh gelar ke-10.
Apakah itu berarti balas dendam Rossi yang dulu sering bersitegang dengan Marquez? Bisa jadi.
Acosta sendiri pernah bilang, untuk mengalahkan Marquez, ia butuh motor Ducati. Pernyataan ini seperti kode keras. Dan Ducati jelas tak akan melewatkan kesempatan menggaet talenta muda potensial yang juga punya penggemar besar di kalangan generasi baru.
Masalahnya ada di KTM. Mereka punya kontrak dengan Acosta hingga 2026, tapi dengan kondisi keuangan tim yang tak stabil, bukan mustahil ada celah yang bisa dimanfaatkan Ducati. Di sisi lain, jika Acosta benar hengkang, KTM akan kehilangan prospek masa depan mereka.
Dari sisi Rossi, ini langkah strategis. Dia tahu betul Marquez masih punya kecepatan, pengalaman, dan mental juara. Tapi Rossi juga tahu, satu-satunya cara menandingi legenda hidup itu adalah dengan membangun kekuatan sejak awal. Dan Acosta mungkin kartu terbaiknya.
MotoGP bukan cuma soal siapa yang tercepat di lintasan. Ini juga soal strategi, politik antar tim, dan membaca masa depan. Jika benar Acosta gabung VR46, maka musim depan akan menyuguhkan duel tak langsung antara Marquez dan “anak asuh” Rossi.
Bayangkan: Marquez dengan segala pengalamannya, melawan Acosta yang muda dan lapar kemenangan, dengan backing Rossi dari belakang layar. Ini bukan lagi balapan biasa, tapi cerita baru yang sedang ditulis.
Bukan tidak mungkin, ini menjadi bagian dari skenario yang lebih besar. VR46 selama ini dikenal sebagai tempat belajar bagi pebalap muda. Jika mereka sukses memoles Acosta, maka proyek Rossi bisa berkembang menjadi pesaing serius pabrikan besar lain di tahun-tahun mendatang.
Pihak Ducati sendiri belum memberikan pernyataan resmi. Namun beberapa sumber menyebutkan bahwa negosiasi informal sudah dimulai. Artinya, kepindahan Acosta tinggal menunggu momen dan celah yang tepat, baik secara kontrak maupun teknis.
Kita tak tahu pasti bagaimana akhirnya. Tapi satu hal yang pasti: pertarungan belum selesai. Dan jika semua ini benar terjadi, MotoGP akan memasuki babak baru yang sangat seru untuk disaksikan.