Tragedi Diogo Jota dan Sorotan Sistem Pintu Lamborghini Huracán

Tragedi Diogo Jota dan Sorotan Sistem Pintu Lamborghini Huracán

Siapa sangka kabar duka yang mengguncang jagat sepak bola justru datang dari jalan raya, bukan dari lapangan hijau. Diogo Jota, salah satu bintang Liverpool Liga Inggris yang selalu tampil lincah dan mencetak gol penting, dilaporkan tewas dalam kecelakaan mengerikan di Spanyol. Mobil yang dikendarainya, sebuah Lamborghini Huracán, terbakar hebat. Namun bukan hanya kecepatan mobil super ini yang kini jadi sorotan. Sistem pintu Lamborghini Huracán juga ikut diperbincangkan lantaran teknologi canggihnya ternyata memicu banyak pertanyaan.

Kecelakaan Tragis di Tol A-52

Peristiwa maut itu terjadi dini hari pada 3 Juli 2025. Jalanan masih sepi ketika Jota memacu Lamborghini Huracán miliknya di tol A-52, dekat kawasan Cerdanilla, Zamora, Spanyol.

Dari laporan yang beredar, mobil tersebut mengalami pecah ban saat sedang menyalip kendaraan lain. Dalam hitungan detik, mobil super secepat kilat ini kehilangan kendali, menabrak pembatas jalan, berguling beberapa kali, sebelum akhirnya terbakar hebat.

Api begitu besar hingga membuat proses pemadaman cukup dramatis. Sayangnya, nyawa Jota dan adiknya, André Silva, tak bisa diselamatkan. Keduanya dinyatakan meninggal di tempat.

Lamborghini Huracán memang terkenal sebagai mobil super dengan teknologi canggih. Salah satunya adalah sistem pintu pyrotechnic. Idenya sebenarnya brilian: jika mobil terguling atau mengalami kecelakaan parah, bahan peledak mini akan meledakkan engsel pintu agar pintu terlepas, supaya penumpang bisa dievakuasi lebih cepat.

Namun setelah kecelakaan Jota, muncul tanda tanya besar. Apakah teknologi itu benar-benar membantu? Atau malah memperburuk kondisi ketika terjadi tabrakan parah?

Belum ada kesimpulan resmi. Tetapi beberapa ahli otomotif berpendapat, ledakan kecil di pintu bisa menimbulkan risiko tambahan, apalagi jika mobil terbakar. Ada juga yang khawatir, mekanisme pintu yang meledak justru memperlambat proses penyelamatan jika terjadi kegagalan fungsi.

Sebenarnya, Lamborghini Huracán bukan tanpa catatan. Mobil ini beberapa kali masuk daftar recall di sejumlah negara.

Pada September 2024, misalnya, sekitar 39 unit Huracán EVO Spyder ditarik dari pasar Amerika Serikat gara-gara kesalahan pemasangan bracket perlindungan struktur. Sebelumnya, pada November 2023, lebih dari 7.800 unit Huracán keluaran 2014–2023 harus direcall akibat masalah pengaturan lampu utama yang berpotensi membahayakan pengemudi.

Tak cukup di situ, Lamborghini juga pernah mengumumkan risiko kegagalan kabel pembuka pintu pada model Coupé dan Spyder keluaran 2021–2023. Masalah ini bisa membuat pintu sulit dibuka dalam kondisi darurat.

Kini, dengan tragedi Jota, isu soal pintu pyrotechnic kembali menyeruak. Banyak yang bertanya-tanya: seaman apa sebenarnya supercar ini?

Tak bisa dipungkiri, Lamborghini Huracán memang mobil yang memacu adrenalin. Dengan mesin V10 berkapasitas 5.200 cc, mobil ini sanggup memuntahkan tenaga hingga 640 hp. Akselerasi 0–100 km/jam? Hanya butuh 3,2 detik. Kecepatan maksimalnya pun mencapai 325 km/jam.

Namun di balik kegaharannya, Huracán juga terkenal cukup “liar” untuk dikemudikan, apalagi pada versi penggerak roda belakang (RWD). Saat ban pecah dalam kecepatan tinggi, RWD membuat mobil lebih mudah kehilangan kendali. Inilah yang diduga menjadi faktor utama kecelakaan Jota.

Duka Mendalam dari Dunia Sepak Bola

Kepergian Diogo Jota benar-benar memukul Liverpool dan seluruh pecinta sepak bola. Pemain yang dikenal berkepribadian rendah hati itu baru saja melewati musim cukup produktif. Banyak rekan setim, fans, hingga federasi sepak bola Portugal menyampaikan belasungkawa di media sosial.

Bahkan, Liverpool dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk memensiunkan nomor punggung 20 milik Jota sebagai bentuk penghormatan. Hal ini menandakan betapa besar pengaruh Jota, bukan hanya di lapangan, tetapi juga di hati banyak orang.

Menanggapi sorotan publik, Lamborghini akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi. Mereka mengungkapkan duka mendalam atas insiden yang menimpa Jota dan adiknya. Pihak pabrikan Italia itu berjanji akan bekerja sama penuh dalam proses investigasi.

Namun, mereka juga menekankan belum ada bukti yang secara langsung mengaitkan teknologi pyrotechnic dengan kecelakaan fatal ini. Lamborghini meminta publik menunggu hasil investigasi resmi sebelum menarik kesimpulan lebih jauh.

Hingga kini, misteri di balik tragedi Diogo Jota belum terungkap sepenuhnya. Investigasi terus berjalan. Para ahli akan meneliti detil demi detil: dari pecahnya ban, kecepatan mobil, hingga teknologi canggih yang terpasang.

Tragedi ini menjadi pengingat bahwa secanggih apa pun teknologi kendaraan, keselamatan tetap hal utama. Apalagi bila berbicara soal mobil super dengan tenaga dan kecepatan yang luar biasa.

Baca Juga : Daftar Transfer Premier League Musim Panas 2025/26

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *